Powered By Blogger

Senin, 07 September 2020

“Design Thinking” Bukti Nyata Nekadnya Bu Mila

Menjadi penulis hebat tidak harus  berawal dari bakat, tapi ada juga yang bermodal nekat dan niat, serta dibutuhkan tekad yang kuat, sungguh-sungguh, fokus dan konsisten, sampai akhirya bisa menerbitkan buku yang hebat. Sudah banyak penulis yang menerbitkan buku dan berbagi kisah pengalamannya,termasuk salah satu Narasumber  di Kuliah Online WA Group Belajar Menulis bersama Om Jay dan PGRI, Ibu Jamila K Baderan yang lebih akrab disapa Bu Mila, Guru Berprestasi asal Gorontalo yang berbagi pengalamannya dalam menulis dan menerbitkan buku.

Berbicara tentang pengalaman menulis buku, Bu Mila temasuk  orang yang baru menekuni bidang menulis. Dulu sewaktu SD pernah punya hobby menggambar dan bercita-cita menjadi seorang komikus. Namun entah mengapa cita-cita tersebut terbang entah kemana. Hingga Suatu hari terusik dengan postingan beberapa teman di Facebook , diantaranya Pak Alphian dan Bu Tere, mereka rajin sekali posting cerita atau artikel setiap hari. Bu Mila berfikir mereka mudah sekali mendapatkan ide dan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Bu Mila ingin seperti mereka, rasa penasaran yang semakin memuncak tersebut kemudian menuntunnya untuk bertanya ini dan itu

Gayung bersambut , selang beberapa hari mendapat postingan untuk bergabung di Group WA Belajar Menulis Gelombang 5 ,inilah awal bu Mila bertemu Om Jay Guru Bloger Indonesia sang Motivator dan inspirator. Melalui Narasumber hebat yang dihadirkan Om Jay ,Bu Mila mendapatkan banyak pengetahuan serta sharing pengalaman diantaranya Pak Dedi Dwitagama, Paman Apiq, Prof. Eko Indrajit dan Narasumber hebat lainnya.

 

Menaklukan Tantangan

 Bagi Bu Mila, menulis itu pilihan dan sebuah tantangan. Pada awal bergabung di group menulis merasa begitu berat dan tak sanggup, bukan karena tak punya ide tapi bingung harus memulai darimana. Untung Om Jay paling jago memberi tantantan menulis, mengerti karakter dan memberi motivasi. Saat Om Jay menghadirkan Prof. Eko Indrajit sebagai Narasumber yang cerdas, terkenal,dan super ramah dan satu-satunya profesor yang memberikan tantangan tergila dengan tantangan menulis buku dalam seminggu. Dengan cara memilih satu tema di Ekoji Channel. Keputusan untuk menulis buku dengan Prof.Eko hanya satu malam karena esoknya harus menyetor judul dan outline. Tak terbayang pikiran Bu Mila saat itu antara terima dan tidak tantangan dari sang Profesor. Hingga sampailah pada kata Nekat karena sudah dua hari dateline kesanggupan menerima tantangan terlewat. Walau diiringi dengan rasa cemas akhirnya mencoba mengirim WA ke Prof. Eko akan kesanggupannya menerima tantangan Prof. Eko  dan diberi kesempatan untuk langsung meyetorkan 1 Bab. “Konsekuensi Nekat harus jatuh bangun berjuang menaklukan tantangan”  kalimat itu diabadikan dalam satu judul Bab Buku “ Design Thinking Membangun Generasi Emas dengan Konsep Merdeka Belajar”. Sungguh luar biasa.

Semua memang berawal dari kata "Nekat". Namun modal nekat tanpa konsistensi adalah nol besar. Bu Mila sudah membuktikannya. Bukan hanya dalam menerima tantangan menulis, tapi dalam pembelajaran dan keseharian hal ini pun Bu Mila lakukan. Untuk bisa terus menulis perlu konsisten dan fokus. Konsisten dan fokus adalah kunci menuju sukses. Buku Design Thinking adalah salah satu bukti bahwa risiko terbaik dari sebuah kenekatan adalah penerimaan dan pengakuan.

 

Niat, Tekad dan Nekad

 Bagi beliau menulis harus didasari oleh tiga hal, yaitu : niat,  tekad, dan nekat. Ketiga hal ini berkaitan erat dan saking melengkapi. Niat merupakan tujuan yang ingin dicapai. Pencapaian yang maksimal membutuhkan tekad (keinginan yang kuat).  Dan untuk mewujudkan tekad tersebut kita harus nekat dalam arti memiliki keberanian. Tiga hal itu juga sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan keterampilan abad 21 peserta didik. Guru selaku agen perubahan harus mampu bersikap profesional baik dalam kapasitasnya sebagai tenaga pendidik, anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat. Secara mendalam upaya tersebut dikupas tuntas dalam buku karya bersama Prof. Eko Indrajit.

Mewujudkan sebuah karya dalam waktu singkat tentu bukanlah hal yang mudah. Apalagi bagi Bu Mila yang merupakan seorang penulis pemula,tentunya banyak kendala yang dihadapi. Namun berkat niat, tekad dan nekat karya tersebut termasuk sebagai salah satu karya yang lolos mulus di penerbit Mayor. Hal ini tentunya juga tidak terlepas dari bimbingan Prof. Eko yang sudah mendampingi  dari awal, proses editing, hingga menghubungkan dengan penerbit mayor.

 

Fokus dan Konsisten

Trik menulis buku dalam seminggu yang Bu Mila lakukan cukup simpel. Selain tiga hal yang sudah beliau ungkapkan tadi, kita juga harus fokus dan konsisten. Intinya, tulislah apa saja yang terlintas dalam pikiran kita dengan sesegera mungkin. Jangan ditunda. Teruslah menulis. Abaikan masalah ejaan, tanda baca, dan sebagaiya. Selesaikan dulu hingga tuntas. Terakhir baru kemudian kita melakukan editing. Untuk editing, kita bisa melakukannya sendiri (swasunting) atau meminta bantuan teman atau orang yang ahli untuk melakukan editing. Untuk ketentuan halaman itu tergantung dari pihak penerbit. Penerbit mayor biasanya minimal 75 halaman , demikian pula halnya dengan jenis dan ukuran huruf, sesuai ketentuan pihak penerbit. Ketika Bu Mila memenuhi tantangan menulis dalam seminggu, beliau diminta untuk menulis buku  dengan jumlah halaman antara 100-200. Hal itu membuat Bu Mila sempat tidak tahu mau menulis apa lagi, stugnan di 40 halaman,sementara teman-temannya sudah melaju pesat. Yang Bu Mila lakukan pada saat itu adalah berhenti menulis. Lalu beliau membaca literatur yang berkaitan dengan judul yang beliau ambil.

Menurut Prof. Eko “kalau sudah mentok, saatnya cari buku referensi dan dengarkan youtube dari sumber lain sebanyak banyaknya”. Ketika sudah merasa  sumpek, blank dalam menulis, bahkan sesak nafas, maka yang Bu Mila lakukan adalah dibawa enjoy saja dengan menikmati musik. Menikmati musik Ini merupakan salah satu treatment yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kesegaran, ide yang terbang entah kemana, plus meningkatkan imun. Mengingat apa yang dikatakan  Prof. Eko “ inti menulis buku dalam seminggu adalah bukan kecepatan, tetapi Fokus” . Menurut Bu Mila kesulitan terbesarnya adalah mendapatkan referensi yang sesuai. Untuk mencari sumber referensi cepat tentunya melalui web browser. Kata Bu Mila, “Kita bisa mendapatkan banyak buku referensi, maupun jurnal nasional dan internasional sesuai dengan kajian Kita”

Menjaga konsisten memang menjadi hal yang sulit dilakukan. Untuk bisa konsisten, tentunya kita harus mampu dan pandai memanage waktu dan mood kita. Sedangkan Bu Mila termasuk orang yang menulis berdasarkan mood. Sehingga saat itu rasanya berat sekali menuntaskan buku dalam seminggu. Bahkan pernah sehari tidak nulis, karena rasanya sudah suntuk, dan badan pegel semua karena kelamaan duduk, yang paling menghabiskan waktu adalah mencari ide apa lagi yang menjadi lanjutan tulisan kita. Cara yang Bu Mila lakukan saat itu adalah melibatkan orang lain dalam proses mencari referensi, termasuk urusan mengetik. Beruntung beliau  punya anak yang besar yang sedang kuliah jadi bisa dimintai tolong. Saat mereka sibuk mencari, beliau memanfaatkan kesempatan untuk rebahan sekaligus mengumpulkan ide-ide berikutnya. Jadi, untuk konsisten dengan waktu jangan sungkan  untuk melibatkan orang terdekat yang kita percayai.


Buku Hebat “Design Thinking”

 


Inilah Mahakarya yang luar biasa dari sebuah tekad yang penuh dengan kegigihan dan perjuangan. Buku Design Thinking banyak bercerita tentang bagaimana seharusnya guru menjadi sosok profesional dalam menyiapkan generasi emas yang memiliki keterampilan abad 21. Untuk memenuhi tantangan tersebut, tentunya guru dituntut harus mampu berinovasi dan berkreativitas. Design Thinking merupakan sebuah pendekatan yang dapat menuntun dan menjembatani pencapaian visi dan misi pendidikan Indonesia kearah yang lebih  baik, maju, dan berkualitas. Adapun referensinya selain dari Ekoji Channel, Bu Mila juga mendapatkannya dari chanel youtube lain, buku dan jurnal hasil googling di berbagai web browser

Lebih lanjut Bu Mila berbagi cerita bahwa dalam  mencari referensi haruslah yang sesuai dengan tulisan kita, harus yang berkaitan dengan judul buku yang sedang kita tulis. Rata-rata, tema kajian yang Prof. Eko sampaikan di Ekoji Channel adalah isu-isu terbaru yang referensinya masih sangat minim. Kalaupun ada, biasanya tersedia dalam bahasa asing, sehingga untuk menjadikannya sebagai bahan referensi harus menerjemahkannya atau memahaminya dengan bahasa kita sendiri.  Jadi selain Ekoji Channel, beliau mendapatkan referensi dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan pribadi beliau, buku-buku online lewat Google Books, jurnal dan buku di Google Cendekia. Untuk buku-buku  dan jurnal asing Bu Mila mencarinya di Sciendirect.

Konsep buku Design Thinking adalah tentang bagaimana Guru berpikir desain agar mampu merancang pembelajaran yang bermakna terkait dengan usaha meningkatkan keterampilan abad 21 bagi peserta didik yang disiapkan sebagai generasi emas 2045. Buku ini diterbitkan dengan tujuan agar para pendidik dan tenaga kependidikan dapat membuka wawasan, bahwa inovasi dalam pembelajaran adalah salah satu kunci mewujudkan pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran tidak harus selalu dibatasi oleh ruang dan waktu, pembelajaran harus mampu membangun kompetensi menjadi sebuah potensi yang berkualitas. Sasaran utama dari buku ini adalah guru dan tenaga kependidikan, termasuk di dalamnya para mahasiswa, dan praktisi kependidikan.

Sebagai penulis pemula, Bu Mila tentunya tidak pernah memikirkan gaya menulis. Beliau menulis sesuai kata hati dan apa yang terlintas dalam pemikirannya. Saat hendak presentase karya bersama teman-teman di depan prof. Eko, beliau paling deg-degan, gugup dan sempat tidak percaya diri. Beliau khawatir tulisan beliau adalah yang paling buruk. Sebab selama mengikuti grup menulis, tulisan beliau tidak pernah masuk kategori tulisan yang dishare om Jay, apalagi bisa mendapatkan gift atau hadiah. Itulah sebabnya beliau menyatakan, bahwa menulis itu hanya butuh niat, tekad dan nekat. Selanjutnya harus fokus dan konsisten.

Kuliah online berlangsung di WA Group Belajar Menulis yang di moderatori oleh Bu Aam berjalan dinamis, peserta belajar menulis sangat antusias  mengirimkan pertanyaan bagaimana sebuah Buku Hebat Design Thinking lahir dari pemikiran nekad , niat, tekad yang bulat diiringi dengan fokus dan konsisten serta menulis dengan gaya menulis sendiri sesuai kata hati. Sapaan dan jawaban dari Bu Mila sangat mengena, menambah ilmu dan intisari dari sebuah pengalaman berliterasi. Semoga setelah ini akan terbit karya-karya hebat dari sahabat guru hebat. Buku Design Thinking Bu Mila adalah wujud karya nyata bahwa peserta group Belajar Menulis bersama Om Jay dan PGRI bisa melahirkan Penulis hebat dengan buku hebat dan karya yang luar biasa.

"Menulis adalah sebuah kegiatan yang berawal dari niat. Semakin kuat tekad kita mengawal niat tersebut, maka kita akan menjadi nekat. Nekat untuk menuntaskan tulisan kita, apapun, dimanapun dan dalam kondisi apapun".

Teruslah menulis dan jangan lupa bahagia

(Jamila K. Baderan)

  

Kamis, 03 September 2020

Menyongsong Era Baru Seorang Guru

 

Semua berawal dari mimpi, dari kisah saat masih kuliah , menuliskan 100 target mimpi yang ditulis pada sebuah karton besar dan ditempel di dinding kamar kos. Salah satunya target mimpi menulis buku. Hari demi hari satu per satu impian itu  terwujud. Setiap ada satu mimpi yang terwujud langsung dicoret dari daftar agar punya ruang untuk mimpi –mimpi baru. Semakin lama semakin banyak mimpi yang dicoret karena Sang Maha Kuasa telah mewujudkannya.

Begitulah awal kisah Bu Ditta Widya Utami,Narasumber hebat di Kelas Belajar Menulis Online Gelombang 15 bersama Om Jay dan PGRI , Bu Ditta adalah Guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang Jawa Barat , Guru Muda Kelahiran Subang 23 Mei 1990 ini  mempunyai 100 Target Mimpi dan diantara mimpi itu salah satunya  menulis buku

Sepuluh Tahun  kemudian setelah kuliah , Bu Ditta aktif dalam kepanitiaan Workshop Best Practice yang diselenggarakan MGMP IPA Kabupaten Subang , dan hasil workshop diabadikan dalam buku “Jejak Langkah Guru Subang ” yang menjadi karya Bu Ditta sebagai penyunting Buku antologi praktik terbaik para guru di Kabupaten Subang .  Selanjutnya Bu Ditta ikut menulis dalam buku antologi bersama komunitas –komunitas literasi yang beliau ikuti.

Masih dalam kesibukannya ,Bu Ditta berhasil menulis Buku Solo pertama bertajuk “Lelaki di Ladang Tebu “ sebuah Buku yang berisi kumpulan cerpen pendidikan diambil dari kisah nyata , kisah-kisah para siswa yang menjadi guru kehidupan baik dengan sifat baik atau sebaliknya , mampu memberi inspirasi dan pelajaran yang berarti dalam hidup

Berliterasi tak pernah henti, berlanjut ikut kelas menulis Om Jay di Gelombang 7 , mengambil banyak manfaat dan semangat dari Narasumber hebat  seperti Om Jay Guru Blogger Indonesia yang selalu menginspirasi dengan kalimat  “menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”, menjadi penyemangat bu Ditta untuk terus menulis, terlebih ketika mendapat hadiah kejutan dari Om Jay PGRI dan KSGN berupa paket Kurma Ruthob dari hasil tulisan terbaik, mendapat hadiah buku dari PGRI dari tulisan resume terbaik . Semua tertulis indah terabadikan di Bognya Bu Ditta https://dittawidyautami.blogspot.com yang selalu menjadi Ruang Inspirasi

Tak berhenti sampai di situ, melalui group menulis bersama Om Jay dan PGRI,  Bu Ditta kembali ikut menulis Buku  karya bersama Ibu Kanjeng, Pak Brian dan guru blogger lainnya dalam buku “Pena Digital Guru Milenial” Buku Antologi 43 penulis yang mengurai kisahnya masing-masing sebagai guru sekaligus blogger. Buku Inilah autobiografi para guru blogger


Dan yang spektakuler, menerima tantangan Prof. Eko Indrajit  untuk menulis buku dalam seminggu dan menghasilkan Buku Mayor Pertama “Menyongsong Era Baru Pendidikan “.

Sebuah buku yang lahir dari buah pikiran yang luar biasa. Prosesnya  juga luar biasa, diawali dari memilih tema yang ada di channel youtube Eko Channel kemudian mengirimkan judul beserta outline buku kepada Prof. Eko. Setiap hari menulis satu Bab hingga selesai satu minggu. Selanjutnya tinggal bimbingan dan proses editing dimana para penulis yang berjumlah 20 orang tergabung dalam satu group  dan ada 9 orang yang akhirnya misi menulis buku bisa sampai diterbitkan. Melalui masa bimbingan yang sistematis melalui WA Group , google meet dan zoom untuk mempresentasikan naskah masing-masing  penulis , bimbingan teknis jadwal pengiriman naskah ke penerbit  jadwal meeting dengan penerbit dan sebagainya .  Tentunya saat pengumuman tiba dari semua naskah yang masuk masih ada yang harus revisi minor, revisi mayor dan ada yang langsung diterima. Naskah bu Ditta termasuk yang langsung diterima. Inilah karya luar biasa Bu Ditta.

Buku Menyongsong Era Baru Pendidikan dipilih dari tema UNESCO Competency Framework for teachers ,dibuat untuk memenuhi kebutuhan guru atau pendidik dimana  guru dihadapkan dengan peserta didik generasi Z dan generasi A . Generasi Z yang lahir antara tahun 1995 – 2010 dan Generasi A lahir setelah Tahun 2010, dimana keduanya merupakan generasi yang dekat dengan teknologi. Maka Guru harus bisa menguasai atau minimal menggunakan Teknologi dalam Pembelajaran.  Teknologi dalam proses pembelajaran juga telah menjadi kriteria kompetensi pedagogi dan profesional seorang guru. Selain itu adanya pandemi Covid 19 mengharuskan seorang guru untuk mulai menggeser proses pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran inovatif yang salah satunya memanfaatkan teknologi informasi.  

Buku Menyongsong Era Baru Pendidikan ibarat  appetizer (hidangan pembuka) dalam suatu jamuan makan yang berfungsi merangsang nafsu makan sebelum hidangan utama (main course) dinikmati. Suguhan yang terkandung dalam buku ini diharapkan mampu meningkatkan semangat para guru untuk mengembangkan kompetensinya dibidang  teknologi informasi yang kemudian dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran . Rasa Optimis menyongsong era baru pendidikan dimana semua akses bisa didapat dengan mudah , Kapan saja, dimana saja, oleh dan dengan siapa saja.

Dalam sesi tanya jawab bu Ditta menjelaskan bahwa  literasi Teknologi Informasi ada dalam buku Menyongsog Era Baru. Teknologi itu cepat perkembangannya pembelajaran akan kondusif apabila siswa dan guru sama-sama memahami teknologi . Apapun teknologinya sebisa mungkin harus tetap membuat pembelajaran menjadi bermakna.

Dalam kesibukannya menulis dan menerbitkan buku tidak membuat Bu Ditta lalai menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga ,mengatur waktu dan memberikan suasana rumah dengan senyum dan bahagiakan keluarga. Membagi waktu untuk berliterasi, untuk anak serta suami dengan tetap membangun konsistensi diri dalam niat menulis. Karena apa yang kita tulis bagaimana gayanya, isinya tergantung dari niatan menulis. Apakah untuk mengabadikan momen, mengabadikan buah pikiran atau memenuhi kebutuhan.

 

Teruslah memberi arti pada setiap orang yang kau temui. Dalam Setiap hal yang kau lalui, dan untuk setiap waktu yang kau miliki

 

Sebutir pasir yang banyak dijumpa

(Ditta Widya Utami )

Rabu, 19 Agustus 2020

Karya Manis dari Kebiasaan Menulis

 

Mulai mengenal dunia menulis semenjak kuliah S1,  waktu diajak ikut serta lomba karya tulis ilmiah oleh kakak kelas di sebuah Universitas. Perempuan Muda bernama Noralia Purwa Yunita yang lebih akrab disapa Mba Nora ini mampu menjadi meraih prestasi juara 3 tingkat provinsi.  

Menjadi Ketagihan menulis, walaupun bermodal nekad dan otodidak membuatnya sering mengikuti beberapa lomba dan beberapa kali juga meraih juara. Hadiah berupa uang hasil dari juara lomba itulah Mba Nora dapat menyelesaikan kuliah S1 dan S2 nya di Universitas Negeri Semarang. Prestasinya luar biasa, walapun tergolong masih muda perempuan kelahiran Kudus 12 Juni 1989 ini mampu mengasilkan karya-karya buku dan tulisan yang bermutu.

Sempat mengalami down semangat menulis sesaat setelah menikah dan bekerja , kesibukan berkerja dan berkeluarga membuatnya susah mengatur waktu, namun semangat menulisnya terpantik kembali saat pandemi covid-19 ini. Jurus-jurus menulisnya mengantarkan Mba Nora menghasilkan karya buku yang luar biasa dan beliau yang sekarang bekerja menjadi Guru di SMPN 8 Semarang berbagi pengalamannya saat menjadi Narasumber hebat di Kelas Belajar menulis Online bersama Om Jay dan PGRI senin malam ini , 17 Agustus 2020

Beberapa tulisan hebat termuat, Karya opininya berjudul “Pembelajaran Daring Sebagai Solusi ?” yang termuat di suara guru online PGRI, disusul tulisan “Aplikasi baru untuk mengajar Online”  di majalah geliat gemilang bandung lalu pencapaian terbesar menerbitkan buku pertama saat tergabung di Group Belajar Menulis bersama Om Jay dan PGRI Gelombang 8 dan berhasil menerbitkan buku di Penerbit Mayor  hasil modal nekadnya menerima tantangan Profesor Eko Indrajit untuk menulis buku dalam satu minggu yang berjudul “Digital Mindset”  Buku spektakuler di era milenial yang berisi tentang pola pikir digital dan penerapan digital mindset diberbagai bidang kehidupan, pembelajaran digital dan aplikasi yang mendukung pembelajaran digital lengkap dengan contoh RPP pembelajaran digital


Karya berikutnya Buku “Jurus Jitu Menulis dan Berprestasi” merupakan buku ke dua. Buku hasil resume selama belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI di Gelombang 8. Ditambah lagi Tulisan Jurus “4R : mencatatkan sejarah lewat tulisan” mendapat apresiasi dari penerbit andi dan PGRI semakin menambah prestasi yang sangat memotivasi dan menginspirasi


Dari beberapa karya yang  berhasil ditorehkan melalui group, ada beberapa tips menulis dan menerbitkan buku yang beliau sampaikan yaitu :

1.       Ambil Kesempatan Yang ada

Bila ada kesempatan dan juga mempunyai tulisan dengan tema yang dimaksud langsung kirim tulisan tersebut. Seperti apa yang beliau lakukan saat menulis Buku pertama yang berjudul Digital Mindset yang spektakuler bersama Prof. Eko

2.       Beri Target

Target sesuaikan dengan outline yang telah dibuat, tentunya outline harus selaras dengan tema yang diambil ,misal outline kita ada 5 bab, kita buat outline itu harus selesai  misal 5 bulan selesai 5 bab, berarti wajib 1 bulan selesai 1 bab

3.       Catat Referensi

Setelah memiliki outline dan target selanjutnya mencari referensi sesuai dengan outline yang ada. Baik online maupun offline Usahakan referensi terkini dan teraktual

4.       Disiplin Waktu

Disiplin waktu kadang susah untuk dilakukan. Terkadang outline sudah bagus , target sudah ada, referensi sudah lengkap tapi dalam perjalanan kadang rasa jenuh dan malas itu datang.akhirnya berhenti menulis. Solusinya menentukan waktu tersendiri untuk menulis. Waktu tersebut bebas, yang penting waktu ternyaman untuk kita berkarya. Harus bisa mengatur Skala prioritas dan pembagian waktu

5.       Tulis Setelah Semua Selesai

Proses terakhir yaitu menuliskan isi buku kita sesuai outline yang ada. Dan pada saat menulis buku ini jangan terlalu terpaku buku kita harus terbit di penerbit mayor, jika seperti itu takutnya nanti akan kecewa jika hasil tidak sesuai dengan harapan. Nikmati saja alurnya, masalah penerbitan akan mengikuti

Lebih lanjut Bu Nora juga memberikan tips-tips lain dalam menulis seiring sesi pertanyaan yang dimoderatori oleh Bunda Kanjeng berjalan secara dinamis.

Untuk menghasilkan buku atau tulisan yang bagus dan menarik minat baca orang maka harus Banyak membaca dan menulis karena membaca dan menulis dua hal yang tak dapat dipisahkan. Dengan semakin banyak membaca semakin banyak diksi kita. Akhirnya tulisan kita juga semakin rencah ketika dibaca. Sedangkan untuk membuat tulisan buku yang menarik kita bisa mencari tema yang sedang tren  di google tren, dari situlah bisa melihat tema apa yang sedang tren untuk bisa dijadikan tulisan yang menarik

Tulisan-tulisan Mba Nora yang juga diabadikan di blog nya http://noraliapurwa.blogspot.com sejak saat kuliah terbungkus indah hingga membawa berkah, mulai dari karya pertama Biskuit Pena “Petai Cina”untuk Meningkatkan Gizi Anak Penderita Cacingan, berlanjut Karya Kedua “Mendulang berkah dari sampah” menyusul Karya Ketiga “Bisnis “Brownies Binang” sebagai upaya diversifikasi pangan. Sampai akhirnya Menerbitkan Buku-buku yang hebat di Penerbit Mayor. Karya – karya Mba Nora yang luar biasa terkemas manis dari hasil kebiasaan menulis.

Menulislah , karena dengan menulis dan berkarya adalah caramu untuk hidup seribu tahun bahan beribu-ribu tahun lagi (Noralia Purwa Yunita )

 

 

Etik Nurinto, S.Pd.SD

(Guru SDN Pabuaran Kabupaten Pemalang)

Selasa, 18 Agustus 2020

Pembelajaran Daring di Desa Terpencil


Sejak adanya wabah virus  corona melanda belahan dunia, tidak hanya Negeri Indonesia tercinta yang terkena dampaknya , Negara –negara di belahan dunia lumpuh saat Virus corona melanda. Dampak wabah virus corona sungguh luar biasa, melumpuhkan berbagai sektor perekonomian dan berdampak pada semua bidang termasuk bidang pendidikan, sehingga Kegiatan Pembelajaran yang biasa dilakukan menggunakan sistem tatap muka beralih menjadi Pembelajaran dengan sistem Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) alternatifnya Pembelajaran bisa  dalam jaringan (daring) , masyarakat lebih familier dengan sebutan pembelajaran online, pembelajaran Luar jaringan (luring) atau bisa kombinasi keduanya.

Pembelajaran daring atau online adalah pembelajaran dimana Guru dan Peserta Didik bertemu secara virtual dalam jaringan internet, tentunya fasilitasnya harus ada HP Android atau Laptop yang tentunya terhubung dengan jaringan internet karena tanpa semua itu pembelajaran daring tidaklah bisa terlaksana.

Sebagai seorang guru, harus mampu menyusun strategi pembelajaraan saat situasi pandemi karena Pembelajaran harus berjalan terus tak berhenti. Guru dituntut harus menguasai teknologi , kreatif dengan aplikasi dan bisa  berinovasi ,sedangkan siswa memilih aplikasi yang bisa dikuasai. Akan tetapi pembelajaran daring akan terkendala dengan satu kata yaitu “kondisi” . Kondisi dimana pembelajaran daring tidaklah bisa terjadi di sebuah desa terpencil, tertinggal yang tidak ada jaringan internet sama sekali

Hal itulah yang saya temui saat ini, tempat saya mengajar di Sekolah Dasar yang letaknya jauh dari perkotaan. Tepatnya di Desa Pabuaran Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang adalah sebuah Desa terpencil , Desa tertinggal di tengah hutan, Satu-satunya Sekolah Dasar di Kecamatan Bantarbolang yang sekaligus ternaung dalam satu gedung satu atap SMP Pabuaran sebagai alternatif lulusan SD tidak bisa melanjutkan ke SMP karena jaraknya yang jauh dari perkotaan

Ketika Pembelajaran Daring menjadi alternatif pembelajaran masa pandemi, jauh dari kecanggihan teknologi, lengkapnya infrastruktur sarana dan prasanana yang ada di daerah perkotaan dan mudahnya akses jaringan internet justru berbanding terbalik dengan keadaan di daerah saya yang terpencil dan tertinggal  dalam situasi pandemi saya tertantang untuk menemukan cara agar mampu membuat pembelajaran daring di daerah terpencil  dan tertinggal dengan segala keterbatasan sarana infrastruktur jaringan internet dapat berjalan walaupun jauh dari harapan. Setidaknya bisa mengkombinasi antara pembelajaran daring dan pembelajaran luar jaringan (luring). 

Berawal dari menyusun strategi , membuat ekosistem daring, yaitu kolaborasi guru, siswa dan orang tua atau walisiswa.

1.    Berkoordinasi dengan orang tua atau wali siswa bagaimana cara agar setiap siswa bisa memiliki Android, karena tanpa Android pembelajaran daring tidak dapat terlaksana. Kalaupun sudah memiliki HP Android pun dibutuhkan pulsa internet untuk bisa mengakses aplikasinya

2.   Mendata siswa dan orang tua siswa yang memiliki HP Android dan yang tidak memiliki HP Android dan membuat kelas parenting melalui Group WhatsApp, dimana orang tua bisa tergabung dalam satu group kelas belajar daring

3.   Hal yang paling sederhana dengan memanfaatkan WhatsApp Group. Aplikasi WhatsApp cocok digunakan bagi pelajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat simpel dan mudah diakses siswa.

4.    Mencoba membuat penangkap signal dengan memasang tiang –tiang yang tinggi dipasang antena dengan kabel penangkap signal yang dipasang di tempat strategis atau di rumah warga, kabel antena tersebut dililitkan ke HP Android atau modem wifi supaya bisa menangkap sinyal karena sehebat apapun Android tak bisa berfungsi untuk pembelajaran daring  kalau tidak ada signal sama sekal 

Usaha membuahkan hasil, dengan bantuan alat kabel antena yang dililitkan ke HP Android lambat laun signal mulai ada walaupun tidak kuat, setidaknya siswa dan orang tua bisa mencoba mengakses sehingga WA Group mulai hidup dan pembelajaran daring bisa berjalan dengan dibantu pengawasan dari orang tua atau wali siswa di kelas parenting.

Aplikasi WA yang sederhana bisa diakses dan efektif sedangkan aplikasi yang lain seperti Zoom, Google meet, Lark meeting, Talk fusion dan sebagainya belum bisa diakses karena terkendala jaringan signal yang tidak bagus di daerah terpencil dan tertinggal. Dalam situasi ini anak-anak jelas sangat senang bisa memanfaatkan teknologi yang baru mereka kuasai

Kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 di Daerah terpencil dan tertinggal ini tergantung jaringan internet , kalau cuaca buruk dan antena penangkap signal tidak berfungsi maka internet tidak bisa diakses. Dibutuhkan juga kerjasama semua pihak untuk memudahkan komunikasi orang tua dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara efektif.

“Ketertinggalan bukanlah halangan untuk tidak melakukan,” itulah yang menjadi motivasi agar pembelajaran daring bisa terlaksana sekalipun di daerah terpencil dan tertinggal , walaupun jauh dari harapan tetapi bisa ikut serta membangun Indonesia melalui dunia pendidikan dengan pembelajaran dalam jaringan yang efektif dan menyenangkan.

 

Etik Nurinto, S.Pd.SD

Guru SDN Pabuaran Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang

http://etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com

 WA : 083134609000

DIRGAHAYU INDONESIA

 

Senin, 17 Agustus 2020  adalah Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia . Hari dimana kita bercermin memandang sejarah dan mengapresiasi perjalanan panjang para pejuang yang telah membawa kita pada kemerdekaan sekarang. Tepatnya 17 Agustus 1945, Lagu Kebangsaan  Indonesia Raya menggetarkan pengibaran Bendera  Pusaka Merah Putih di langit Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, flora dan fauna yang tersebar di 17.000.000 pulau, yang dipersatukan oleh rasa cinta dan cita-cita serta  bangga akan persaudaraan atas nama Indonesia

Tema HUT ke-75 tahun kemerdekaan kali ini adalah "Indonesia Maju". Presiden Joko Widodo menjadikan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkelanjutan sebagai fokus penggunaan Anggaran Negara di Tahun 2020 ini untuk menjadikan Indonesia Maju. Beliau menekankan bahwa negara harus hadir dalam upaya pembangunan SDM Indonesia walapun ditengah krisis pandemi Covid-19 SDM Indoensia harus ditingkatkan terus agar memiliki daya saing dalam persaingan global. Tetap Menjaga kualitas mutu utamanya di sektor pendidikan baik formal maupun non formal. Oleh karena itu Kita sebagai Guru atau Pendidik ikut membangun Sumber Daya Manusia melalui penyelenggaran Pendidikan dengan sebaik-baiknya walaupun di masa pandemi yang melanda Negeri ini.

Dengan memperingati HUT Kemerdekaan RI ini semoga dapat lebih meningkatkan lagi jiwa patriotisme dan nasionalisme kepada tanah air tercinta, dan lebih meningkatkan semangat untuk bekerja dan belajar bagi para warga belajar, agar bisa berkontribusi untuk Negeri ,membuat negara tercinta kita ini bangga dan berjaya.Dengan rasa nasionalisme kita dapat menjalin kerukunan antar sesama, sehingga pembangunan negara ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

Menengok perjuangan gemilang menuju kemerdekaan 1945 dan perjalanan Republik selama 75 tahun ini. Dapat kita ambil hikmah dari sejarah, dan kita bisa membuat sejarah mengisi kemerdekaan  untuk masa depan dengan kepribadian, prestasi, bangga dan mencintai produk dalam negeri, dan membentengi diri dari pengaruh negatif luar negeri yang dapat merusak budaya  Indonesia tercinta.

Indonesia Maju, janganlah hanya slogan saja,tapi wujudkan dalam karya yang nyata. Peduli dan berbakti untuk Negeri. Sehingga bisa berkontribusi mengelola perjalanan Bangsa ini. Bergegaslah, bersiaplah, bawalah Indonesia kita ini ke puncak kecemerlangan baru dengan semangat baru yang menggebu. Bulatkan tekad untuk tetap semangat bersatu mewujudkan Indonesia maju melalui Pendidikan yang bermutu.

Selamat HUT Ke-75 Republik Indonesia

Dirgahayu Indonesia

 

Indonesia Merdeka

Indonesia Maju

Indonesia Jaya

Merdeka...merdeka !!

 

Etik Nurinto, S.Pd.SD

(Guru SDN Pabuaran Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang)

Minggu, 09 Agustus 2020

Untaian Inspirasi dari Kisah Mewujudkan Mimpi

 

Cikgu Tere : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor

 

“ Setiap orang mempunyai mimpi terbesar dalam hidupnya, namun tidak semua orang dapat mewujudkannya, hanya yang gigih berusaha dan tekun berdoa yang dapat mewujudkannya”  (Cikgu Tere)

Apa yang disampaikan oleh Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD yang lebih akrab disapa Cikgu Tere ini sungguh menginspirasi dan memotivasi Peserta Belajar Menulis Online PGRI Gelombang 15. Guru Muda yang Lahir di Kuningan, 13 September 1984 ini sungguh luar biasa. Kesuksesannya di dunia pendidikan dan literasi menuai banyak Prestasi. Pemilik blog www.cikgutere.com ini berbagi kisah pengalamannya dalam menulis buku , berkolaborasi dengan seorang profesor dan mewujudkan mimpi terbesarnya menerbitkan  buku di Penerbit Mayor.

Perjalanan mewujudkan salah satu mimpi terbesar Cikgu Tere dimulai saat Cikgu Tere tergabung di Group Belajar Menulis Gelombang 4 bersama Om Jay dan PGRI ,  tertantang oleh pemateri Prof. Richardus Eko Indrajit untuk menulis Buku dalam satu minggu menjadi penyemangat dalam kalbu, antusiasnya luar biasa saat Prof Eko melelang topik-topik bukunya , tertarik dengan satu Topik “Ubiquitous Learning” lalu mendaftar Namanya menjadi Penulis Buku  kemudian menyusun outline dan judul bukunya.

Cahaya keberuntungan bersinar saat Cikgu Tere mengajukan sebuah judul  “ Belajar Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka belajar” yang disambut hangat oleh Prof Eko dengan tambahan kata Ekosistem  yang akhirya menjadi Judul Buku yang keren “ Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar” dengan cover yang keren juga dari Prof Eko sebagai penyemangat guru-guru yang tergabung dalam group menulis buku dalam satu minggu.


Mimpi besar itu belum terwujud, terbesit rasa takut dan keraguan untuk dapat menyelesaikan Draft Buku dalam batas waktu satu minggu, dan semua peserta secara virtual bertemu  dan harus memprentasikan karya bukunya  satu persatu. Perasaan gelisah dan ragu bukanlah tanpa alasan, naskah buku Cikgu Tere dengan 3 Bab berisi 60 Halaman harus dipenuhi 100 Halaman dan paling sedikit berisi 5 Bab membuat naskah harus ditambah dengan  perbaikan agar menarik. Perbaikan lain juga pada jenis huruf , ukuran kertas, index dan daftar pustaka serta daftar isi otomatis. Disinilah Cikgu Tere kembali berjuang dan berkomitmen dengan waktu.

Usaha berperan ganda, ditengah-tengah kesibukan Cikgu Tere antara menjadi Guru juga seorang Ibu sekaligus penulis yang harus mampu membagi waktu . Menulis dalam ketenangan yang biasa dilakukannya saat malam dan saat bangun tidur sebelum beraktivitas ke dapur. Beruntung suami sangat mendukung sampai semua tulisan naskah selesai dalam batasan waktu yang ditentukan  untuk diserahkan ke Penerbit Mayor “Penerbit Andi”

Masih gelisah dengan naskah ,Cikgu Tere tidak bisa tidur di hari –hari penentuan takdir tulisan, sampai akhirnya usahanya membuahkan hasil yang manis, naskah Cikgu Tere diterima oleh Penerbit Andi dan Cikgu Tere menerima proof atau layout lembaran bukunya berikut lampiran surat perjanjian dengan Penerbit Andi. Buku bersejarah itu pun jadi siap terbit menjadi bukti bahwa peserta Belajar Menulis bisa menulis menerbitkan buku di Penerbit Mayor.


Perjalanan mewujudkan mimpi Cikgu Tere itu bukan tanpa rintangan, namun dengan kegigihan dan usaha  pada akhirya menghasilkan mahakarya yang luar biasa.

Mimpi itu laksana kunci untuk menaklukan semua rintangan di dunia, peliharalah mimpi itu dan segera bangun untuk mewujudkannya. (Cikgu Tere)

Sabtu, 25 April 2020

Penulis harus tahu : Teknik Memasarkan Buku




Malam ini bertepatan dengan Malam pertama di Bulan Ramadhan,  saya lihat di televisi bahwa berdasarkan sidang Isbat diputuskan oleh Pemerintah bahwa  esok hari Jumat, 24 April 2020 sudah ditetapkan  1  Ramadhan 1441 H, bertepatan dengan itu juga Pukul 19.00 WIB Kuliah Online ke-20 (Kamis 23 April 2020) Belajar menulis WA Grup PGRI dengan Materi Teknik Memasarkan Buku , Narasumber Bapak Agus Subardana, S.E,M.M. Direktur Marketing Penerbit Andi Yogyakarta.

Materi Kuliah dari Bapak Agus secara lengkap sudah dibagikan oleh Omjay kepada para peserta Belajar Menulis WAG PGRI Gelombang 7, dengan format Word 4 halaman dan mudah dipahami.

Setelah mengucap salam beliau Pak Agus meminta agar para peserta membaca terlebih dahulu ringkasan singkat Materi mengenai Strategi Pemasaran buku yang sudah dibagikan.

Berikut ringkasannya :
Strategi Pemasaran Buku
Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak  anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.

Dalam rangka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu  strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis  jenis buku yang di terbitkan. Jenis  jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis  jenis katagori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1.       Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2.       Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Saat ini kami dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang kami terus jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.

Strategi Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara.
a.      Pemasaran buku lewat Online
Saat ini yang sedang ngetren dan gencar di dunia maya yaitu Strategi Pemasaran yang banyak di pakai oleh setiap orang yang sudah mengerti teknologi internet yaitu berpromosi lewat Online melalui website dan media sosial lainya. Kalau kita sudah mempunyai produk buku yang jenis katagorinya banyak maka langkah awal kita harus buat website.  Katakanlah website merupakan markas besar untuk sebuah bisnis penjualan buku. Dengan mempunyai website ini kita dapat merencanakan promosi dalam melancarkan penjualan buku. Dan website tersebut akan banyak kita isi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya.
Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya kita dapat :
-          Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
-        Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
-          Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu
-          Menaikan penjualan dan profit
-          Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
-          Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
-          Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen
-          Media Online yang dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu sudah tidak asing lagi dibenak anda sekalian yaitu lewat telepon, w.a, sms, email, dll.

b.      Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya punya komunitas masing  masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Strategi pemasaran buku serangan Darat
Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1.       Toko Buku
Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional. 

Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.

Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.

Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .

Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.
Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
-          Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol .
-          Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
-         Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
-          Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern tersebut.

2.  Directselling
Pemasaran Buku melalui Direkselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
-          Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
-          Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
-          Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) . Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing  masing yang bertugas :
Kunjungan langsung ke tiap sekolah
Kunjungan langsung ke setiap kampus
Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

3.  Melakukan Event  Event
Aktive dalam melakukan event  event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.

Demikian yang dapat saya sampaikan Strategi pemasaran buku secara singkat , dan masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang belum kami sampaikan , di lain waktu kita lanjutkan strategi pemasaran buku selanjutnya Terimakasih

Sesi selanjutnya seperti biasa diskusi dan tanya jawab. Berikut secara lengkap tanya jawab dari para peserta :

P1 :
Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).  Apakah penerbit andi punya toko online dan bekerjasama dengan tokopedia? Saraswati banyuwangi
J1
Terimakasih atas pertanyaan ibu Saraswato...
Kami penerbit Andi mempunyai website : www.andipublisher.com dan Ibu dapat langsung bertransaksi lewat website tersebut... Kami juga bekerjasama dengan  semua marketplace termasuk tokopedia.... Terimakasih

P2
Strategi Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, apakah yg aling sulit dari keduanya? Albert Kupang
J2
Terimakasih kasih pak Albert...Dari kedua strategi tersebut paling sulit adalah strategi pemasaran serangan darat dikarenakan membutuhkan waktu tenaga dan tentunya adanya follow up yang terus menerus... Sehingga keberhasilan ditentukan oleh tenaga penjual yg kita percayakan. Demikian yang dapat saya sampaikan dari pertanyaan pak Albert...terimakasih

P3
Pak Agus, bagi penulis buku pemula pemasaran yg plg efektif ygmana? Apakah serangan udara, directselling, ataukah event. Ataukah perlu ketiganya jalan bersama? Terima kasih.Isminatun, Sukoharjo
J3
Bagus sekali pertanyaan nya... Bagi penulis pemula... Kalau naskahnya dinyatakan diterima dan diterbitkan oleh penerbit skala nasional seperti Penerbit Andi, tentunya kami akan lakukan langsung memakai dua strategi pemasaran tersebut... Tapi bila penulis tersebut  menerbitkan sendiri tidak melalui Penerbit... Maka dapat melakukan strategi pemasaran buku serangan Udara di point 2 (komunitas dan gunakan media sosial secara mandiri) . Terimakasih

P4
Pertanyaan 4, Pak Agus sy mukminin dari Lamongan. Mau tanya. Untuk penulis yg bukunya diterbitkan penerbit mayor spt penerbit Andi mhn maaf biar tahu brp royaltinyanya dan apakah penulis juga punya tugas yg jwb memadatkan bukunya. Mksih
J4
Baik pak... Penulis mendapatkan hak Royalti 10% dari total nilai transaksi terjual. Kalau di penerbit Andi rata2 diberikan Royati per 6 bulan / Semester terhitung sejak buku telah terdistribusi dan di tandatangani perjanjian kedua pihak (antara penulis - penerbit). Penulis mendapatkan bukunya sebanyak 3 exs. Dan penulis di perbolehkan mempromosikan bukunya dan kalau penulisnya beli bukunya biasanya mendapatkan potongan 30%. Terimakasih

P5
Pertanyaan 5, Assalamu'alaikum Pak Agus, saya Pak Etik Nurinto dari Kabupaten Pemalang . Apa yang harus dilakukan penulis agar buku yang kita tulis laku dijual..apalagi disaat pandemi covid19 sekarang ini
J5
terima kasih.Pak Etik Ytk... Sebelumnya ada Narasumber dari pak Edi S Mulyanta,  bagaimana menulis buku yang laku di jual... Pertama yang Bisa bpk Tulis adalah menulislah bidang yg Bpk kuasai...Kedua Bpk bisa lihat di google trend produk buku apa yang laku... Di situ akan di tunjukkan tren produk buku apa yg laku di jual saat ini...Memang buku yang laku saat ini masih buku untuk Anak2..  Dan novel untuk remaja. Terimakasih

P6
Pertanyaan 6, Selamat malam pak, adakah kemungkinan menjalin kolaborasi dengan pesaing dalam penjualan buku? Bagaimana penerapannya? Tks. Yulius Roma-Tana Toraja.
J6
Malam pak Yulius... Kemungkinan menjalin kolaborasi dgn pesaing tentunya ada... Contoh nya kami kolaborasi dgn Penerbit BPFE UGM.. Adapun syarat dan ketentuan kita harus ada titik temu dari kedua belah pihak..   Dalam penerapannya kita  akan lihat dan nilai dari aspek produk nya,  potensi pasar , daya serap produk . Terimakasih

P7
Pertanyaan 7, Ass.  Wr.  Wb. Selamat malam pak Agus. Ada 3 pertanyaan:
1.       Mengapa harga 1  buku antara toko yg satu dengan toko  yang lain terkadang tidak sama walaupun sampul,  judul dan isi sama.
2.       Apa yang membedakan harga buku antara satu dengan yg lain berbeda walaupun halaman, kwalitas kertas buku dan penerbit sama ,  tapi isi dan pengarang berbeda?
3.       Mana yg lebih banyak diminati  antara belanja buku dengan serangan udara dengan serangan darat?  Adakah keuntungan dan kelemahan masing?
Terimakasih.Rifatun Salatiga.Wass. Wr.  Wb

J7
Walaikumsalam Bpk..
1.       Buku yg kami terbitkan sudah ada standar harganya,  di barcode back Viber buku sudah ada harga yg tercantum sehingga harga tidak bisa di rubah.. Kecuali ada moment promosi di toko tersebut biasanya ada mendapatkan discount tetapi harga aslinya tetap ditampilkan. Adapun kalau Toko tersebut di luar pulau jawa maka ada harga Zona,  sehingga harga jawa dgn harga di luarpulau bisa berbeda (contoh  harga jawa dan harga di sumatra ada perbedaan).
2.       Yang membedakan harga adalah setiap penerbit mempunyai hak untuk menentukan harga buku produksi... Yang di hitung dari oplah cetak nya...  Semakin cetak oplahnya banyak semakin murah.  Klo oplah cetak nya sedikit semakin mahal harga buku tersebut. Sehingga ini yg menjadi perbedaan harga dari penerbit satu dgn lainnya. 
3.       Pertanyaan point ketiga ini,  sesuai target jenis buku yg kita tuju. Serangan Darat lebih banyak menghasilkan karena langsung ketemu dgn konsumen apalagi pasar buku teks utama yg kita pasarkan. Konsumen biasanya lebih senang tatap muka langsung dan dapat melihat sampel produknya. Kekurangan serangan darat,  dibutuhkan tenaga penjual tentunya ada biaya operasional dan butuh waktu dalam follow up. Adapun serangan udara,  kelebihannya bisa menekan biaya operasional,  informasi produk cepat sampai ke konsumen dan promosi bisa tersebar secara masif lewat online ini. Kekurangan nya : konsumen di indonesia belum terlalu percaya atas informasi produk yg diterima,  ada rasa takut barangnya tidak sesuai dgn peranannya , konsumen masih dikenai  ongkir . Terimakasih

P8
Pertanyaan 8, Assalamualaikum...slmt malam..andy babel bertanya :
1.       Sebagaimana telah disebutkan untuk penjualan buku lewat online kita harus proaktif promosi salah satunya, Mengubah tingkah laku, persepsi dan pendapt konsumen, maksudnya seperti apa?
2.       Strategi apa yg dapat di lakukan bersama antara penerbit dan penulis ?
Atas jawabannya diucapan terimakasih.. Andy Muhtadi
J8
point 1 :
Maksudnya klo kita proaktive promosi produk lewat online maka dapat mengubah tingkah laku,  persepsi dan pendapat konsumen. Dalam arti dgn kita terus promosi maka konsumen tersebut yg tadi nya tidak respon terhadap produk tersebut dapat mengubah perilaku  , persepsi (pola pikir)  untuk tertarik membeli produk yg kita tawarkan /promosikan sehingga mengubah pendapatnya untuk mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.
Point 2.
Strategi yg dapat di lakukan antara penulis dan penerbit yaitu
- Melakukan Takshow Bedah Buku secara periodik.
- Sama2 mempromosikan bukunya
- Penulis dapat membantu menjualkan bukunya dan pihak Penerbit akan memberikan Rabat buat penulis. Terimakasih

P9
Pertanyaan 9, assalamualaikum pak agus,  saya mau tanya tentang pemasaran buku. pengalaman  pemateri yg paling efektif itu melalui media apa sosial media atau media cetak atau door to door terimaksih.Anwar Syafei
J9
Bpk Anwar Ytk. Pertanyaan Bpk sudah ada di dalam materi singkat yang saya sampaikan. Namun untuk saat ini pengalaman yg paling efektif yaitu melalui media sosial /online. Terimakasih

P10
Pertanyaan 10, Assalamualaikum wr wb Selamat menunaikan ibadah teraweh dg pyishical distancing Bertanya: Bgmn pengalaman baik dg strategi yg digunakan selama ini, mana diantara sekian strategi yg lebih baik, butuh brp lama wktu yg di pakai unt smpi bisa jd buku best seller. Terima kasih Bu Iez Lumajang
J10
Walaikumsalam bu Lez.. Pengalaman saya dengan sumber daya yg memadai maka strategi yg kami pakai dari paparan materi saya tersebut saya pakai semuanya... Karena kami sebagai Industri Penerbitan buku harus terus dapat profit dan terus mengembangkan pasar. Waktu yg di butuhkan untuk menjadi buku best seller rata2 4-6 bula n, dan moment jual buku tersebut. Contohnya kalau menerbitkan buku pelajaran maka moment jual yg tepat saat antara Mei s.d Agustus. Terimakasih

P11
Pertanyaan 11, bapak nulis Melakukan Event – Event sementara ada wabah corona, bgm caranya dilakukan saat ini? Naibaho, Sorong papua.
J11
Terimakasih kasih pak Naibaho atas pertanyaan nya.. Saat ini sedang wabah corona , kita lakukan pemasaran lewat online... Dan event2 lewat online juga.  Sementara event2 yang sifatnya berkumpul dan tatap muka sementara kita tiadakan.Kita berdoa bersama semoga wabah corona segera berakhir.
Terimakasih

P12
Pertanyaan 12, Pertanyaan untuk pak Instruktur malam ini?saya sedang memberi tantangan untuk diri sendiri. Setiap sore tiba saya HARUS menulis. Ada yang berangkat dari inspirasi tertentu ada yang sama sekali tanpa inspirasi. Dapatkah tulisan seperti itu dibukukan untuk diterbitkan? Terima kasih (Roni Bani)
J12
Untuk pertanyaan pak Roni... Bahwa sebelumnya sudah ada materi yg sampaikan narasumber pak Edit S Mukanya.. Yaitu tentang penulisan buku .Jadi supaya tulisan Bpk tersebut layak untuk di terbitkan silakan Bpk memperdalam lagi materi tentang cara penulisan buku. Terimakasih

P13
Assalamualaikum pak agus, nama saya edi syahputra.H  Dari ACeh saya ingin bertanya, Pertama, apakah kita seorang penulis bisa memasarkan buku kita, sementara buku karya kita diterbitkan oleh penerbit Mayor.
Pertanyaan saya yang kedua adalah bagaimana cara memasarkan buku kepada pembaca supaya buku kita itu laku, karena pengalaman saya bahwa buku saya yang saya tulis bukan saya jual tapi saya bagi bagi mohon dijawab
J13
Walaikumsalam Bpk Edi..
Pertanyaan Pertama :
Penulis boleh memasarkan bukunya sendiri walaupun diterbitkan oleh penerbit Mayor. Penerbit justru sangat terbantu jika penulis ikut serta memasarkan bukunya dan penulis akan mendapatkan rabat dari penerbit.
Pertanyaan ke 2 :
Bpk bisa lakukan maka gunakanlah jaringan komunitas Bpk untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas Bpk .Terimakasih

P14
Pertanyaan 14, Maaf Pak Agus, apakah sebagai seorang penulis kita juga harus menguasai strategi pemasaran? Atau penerbit yang mestinya lebih paham tentang hal itu? Terimakasih
Agus Purwadi, Ponjong
J14
Baik pak Purwadi.. Kalau buku Bpk diterbitkan oleh penerbit Mayor,  tentunya pihak penerbit yang akan memasarkan dgn strategi pemasaran masing2 penerbit. Biasanya pihak penulis diharapkan juga berperan mempromosikan bukunya lewat komunitas penulisnya. Kalau bukunya diterbitkan secara Pribadi dgn mengeluarkan modal penulis pribadi maka penulis tersebut harus mengerti dan menguasai strategi pemasaran bukunya. Demikian yang dapat saya sampaikan.. Terimakasih

P15
Pertanyaan 15, Mat malam Pak Agus, (Saya Benny Belang - Kupang) bagaimana perusahaan penerbitan umumnya atau Penerbit Andi menentukan harga pemasaran sebuah buku yang diterbitkan. Aspek apa saja yang paling menentukan nilai / harga dimaksud? Trims.
J15
Baik pak Benny... Penerbit menilai naskah dari berbagai aspek:
Aspek Ideologis
Apakah topik bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, apakah topiknya akan meresahkan kondisi masyarakat seperti: politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri, dll.

Aspek Keilmuan :
Apakah topik yang dibahas merupakan topik baru bagi masyarakat, dan apakah masyarakat sudah siap menerima topik tersebut?
Apakah naskah tersebut gagasan asli atau jiplakan?
Terkait dengan akurasi data maka diperlukan sumber daftar pustaka yang lengkap.

Aspek Penyajian:
Apakah sistematika kerangka pemikiran baik sehingga alur logika pemaparan mudah dipahami?
Bahasa yang digunakan apakah komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca?
Apakah cara penulisannya sudah benar, yaitu menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baku?
Kelengkapan naskah secara fisik seperti kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar, tabel, lampiran, index, daftar pustaka, sinposis, apakah sudah lengkap?
Pengetikan menggunakan media dan alat apa, apakah tulis tangan, diketik manual, ketik komputer menggunakan software tertentu?
Mutu gambar, tabel dan objek lain yang dipasang (capture) apakah layak atau masih harus diperbaiki lagi?
Apakah urusan perizinan penggunaan gambar tertentu, izin terjemahan, izin pengutipan dll. sudah diselesaikan?

Aspek Pemasaran:
Apakah tema naskah mempunyai pangsa pasar jelas dan luas sehingga buku akan dapat dan mudah diterima pasar?
Apakah naskah memiliki selling point atau potensi jual tertentu, seperti judul, keindahan, bahasa, kasus aktual, dsb?
Apakah ada buku sejenis yang beredar dan telah diterbitkan? Apa kelebihan naskah tersebut dibandingkan dengan buku lain?

Aspek Reputasi Penulis:
Apakah penulis adalah tokoh, praktisi, dosen yang sangat diakui kepakarannya oleh masyarakat luas?
Apakah buku-buku yang pernah diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan pemasaran yang baik?

Jadi aspek yg paling menentukan adalah potensi pasar.
Terimakasih

P16
Pertanyaan 16, Slmt mlm pak Agust,tadi sudah dijelaskan ada beberapa strategi pemasaran buku,apa ada teknik/ strategi pemasaran yg lebih sederhana,klo ada misalnya bagaimana? Terimakasih,Lusia Curup.
J16
Teknik strategi pemasaran buku yg lebih sederhana yaitu melakukan pemasaran langsung lewat komunitas dan relasi penulisnya. Terimakasih

P17
Assalamualaikum...saya ika siswati dr tangerang mau bertanya .Bagaiman carnya membentuk citra produk di benak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan?
J17
Walaikumsalam bu..
Caranya :
-          Fokus pada pengisahan cerita, bukan pada fitur produk.Tanpa cerita yang bagus, produk kita tidak akan memiliki nilai inheren atau emosional bagi pelanggan. Terkadang, manusia itu lebih cepat memberi respons saat diberi cerita. Bila suatu merek memberi kesan mendalam bagi konsumen, maka hal tersebut akan berdampak pada perilaku belanja konsumen.
-          Beri nilai tambah produk agar makin disukai konsumen.Ketika membentuk citra merek, sebaiknya konten yang di buat harus fokus pada hal yang dapat membangun hubungan dan membantu konsumen membuat keputusan yang tepat dan matang. Dengan begitu, ketika mereka memilih produk kita itu karena produk kita yang paling sesuai dengan kebutuhan. Hal ini akan berdampak pada hubungan yang lebih kuat dan tahan lama.
-          Pelayanan terhadap pelanggan yg baik secara  sosial akan berdampak positif bagi citra perusahaan. Terimakasih

P18
Pertanyaan 18 (terakhir), Candra-Langkat, ada tidak pnglmn bpk pribadi.. menangani sebuah buku yg mungkin dianggap tidak terlalu disukai pasar...namun Krn faktor X, buku tersebut booming? Terimakasih sblmny pak
J18
Halo pak Candra... Berdasarkan pengalaman pribadi saya.. Menangani sebuah buku yg semula dianggap tidak terlalu di sukai pasar ternyata booming? Pengalaman pribadi saya pernah terjadi seperti itu pak... 
Ada beberapa judul buku yg demikian..  Karena mungkin ada faktor X. Terimakasih

Waktu sudah hampir habis namun para peserta masih antusias bertanya
Pertanyaan Bonus :
Selamat malam pak Agus, saya mau bertanya: tentang ukuran besar dan ketebalan buku yg memudahkan pemasaran jika dibandingkan dengan minat pembaca. Apakah buku yg berukuran tebal halaman 60-70 dan standar A5  yg lebih disukai pasar? Grefer-kupang-NTT
Jawab:
Hallo pak Grefer... Terimakasih atas pertanyaan nya...
Ukuran Buku dan Area Cetak
Setelah Bpk menentukan sistematika penulisan buku , hal penting berikutnya adalah format buku yang akan di tulis. Format buku terdiri dari beberapa ukuran yaitu ukuran besar, standar, kecil, atau buku saku serta format spesial. Penentuan format ini akan berpengaruh terhadap ketebalan buku dan kedalaman materi yang Anda inginkan.

Format buku di Penerbit Andi:
Format Besar : 20 cm x 28 cm, 21,5 cm x 15,5 cm
Format Standar : 16 cm x 23 cm, 11,5 cm x 17,5 cm
Format Kecil : 14 cm x 21 cm, 10 cm x 16 cm
Buku Saku : 10 cm x 18 cm, 13,5 cm x 7,5 cm
Format Khusus

Banyak Penulis tidak memperhatikan format ini sehingga saat dilakukan pengaturan layout dan setting, beberapa bagian buku menjadi tidak sesuai dengan maksud Penulis. Ketidaksesuaian tersebut contohnya: proporsi gambar yang tidak benar, pemotongan kata yang tidak tepat (terutama pada listing program pada buku pemrograman), dan ketebalan buku yang tidak proporsional.Demikian yang dapat saya sampaikan.. Terimakasih

Dari banyaknya pertanyaan dan hasil diskusi Kesimpulan adalah :
Bahwa Strategi pemasaran ..saya ibaratkan sebuah seni berkreasi,  berinovasi,  berkreatifitas,  dan terus mengembangkan ide idenya. Maka dari itu materi yang saya sampaikan ini tentang Strategi Pemasaran buku tentu akan terus berinovasi mengikuti perkembangan pasar.

Diakhir Kuliah Omjay menyampaikan :
Selamat menjalankan Ibadah Puasa esok Hari. Sabtu dan minggu kita libur dan mulai kembali hari senin dengan jadwal yg disesuikan selama bulan suci ramadhan. Jangan lupa resume kuliah online dikirimkan ke omjaylabs@gmail.com dan posting di blog bapak dan ibu. Buat yang baru bergabung, nanti bisa japri omjay, terima kasih atas perhatiannya.


Resume Oleh :
ETIK NURINTO,S .Pd.SD
Guru SDN Pabuaran Kec.Bantarbolang Kab.Pemalang
Blog :
Email :

WA:

083134609000

Kata Pengantar Buku The Power of Blogger Teacher

  KATA PENGANTAR Wijaya Kusumah, M.Pd. (Om Jay) Guru Blogger Indonesia Bulan Pebruari 2021 adalah bulan diadakannya Lomba Menulis PGRI, deng...