Powered By Blogger

Rabu, 19 Agustus 2020

Karya Manis dari Kebiasaan Menulis

 

Mulai mengenal dunia menulis semenjak kuliah S1,  waktu diajak ikut serta lomba karya tulis ilmiah oleh kakak kelas di sebuah Universitas. Perempuan Muda bernama Noralia Purwa Yunita yang lebih akrab disapa Mba Nora ini mampu menjadi meraih prestasi juara 3 tingkat provinsi.  

Menjadi Ketagihan menulis, walaupun bermodal nekad dan otodidak membuatnya sering mengikuti beberapa lomba dan beberapa kali juga meraih juara. Hadiah berupa uang hasil dari juara lomba itulah Mba Nora dapat menyelesaikan kuliah S1 dan S2 nya di Universitas Negeri Semarang. Prestasinya luar biasa, walapun tergolong masih muda perempuan kelahiran Kudus 12 Juni 1989 ini mampu mengasilkan karya-karya buku dan tulisan yang bermutu.

Sempat mengalami down semangat menulis sesaat setelah menikah dan bekerja , kesibukan berkerja dan berkeluarga membuatnya susah mengatur waktu, namun semangat menulisnya terpantik kembali saat pandemi covid-19 ini. Jurus-jurus menulisnya mengantarkan Mba Nora menghasilkan karya buku yang luar biasa dan beliau yang sekarang bekerja menjadi Guru di SMPN 8 Semarang berbagi pengalamannya saat menjadi Narasumber hebat di Kelas Belajar menulis Online bersama Om Jay dan PGRI senin malam ini , 17 Agustus 2020

Beberapa tulisan hebat termuat, Karya opininya berjudul “Pembelajaran Daring Sebagai Solusi ?” yang termuat di suara guru online PGRI, disusul tulisan “Aplikasi baru untuk mengajar Online”  di majalah geliat gemilang bandung lalu pencapaian terbesar menerbitkan buku pertama saat tergabung di Group Belajar Menulis bersama Om Jay dan PGRI Gelombang 8 dan berhasil menerbitkan buku di Penerbit Mayor  hasil modal nekadnya menerima tantangan Profesor Eko Indrajit untuk menulis buku dalam satu minggu yang berjudul “Digital Mindset”  Buku spektakuler di era milenial yang berisi tentang pola pikir digital dan penerapan digital mindset diberbagai bidang kehidupan, pembelajaran digital dan aplikasi yang mendukung pembelajaran digital lengkap dengan contoh RPP pembelajaran digital


Karya berikutnya Buku “Jurus Jitu Menulis dan Berprestasi” merupakan buku ke dua. Buku hasil resume selama belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI di Gelombang 8. Ditambah lagi Tulisan Jurus “4R : mencatatkan sejarah lewat tulisan” mendapat apresiasi dari penerbit andi dan PGRI semakin menambah prestasi yang sangat memotivasi dan menginspirasi


Dari beberapa karya yang  berhasil ditorehkan melalui group, ada beberapa tips menulis dan menerbitkan buku yang beliau sampaikan yaitu :

1.       Ambil Kesempatan Yang ada

Bila ada kesempatan dan juga mempunyai tulisan dengan tema yang dimaksud langsung kirim tulisan tersebut. Seperti apa yang beliau lakukan saat menulis Buku pertama yang berjudul Digital Mindset yang spektakuler bersama Prof. Eko

2.       Beri Target

Target sesuaikan dengan outline yang telah dibuat, tentunya outline harus selaras dengan tema yang diambil ,misal outline kita ada 5 bab, kita buat outline itu harus selesai  misal 5 bulan selesai 5 bab, berarti wajib 1 bulan selesai 1 bab

3.       Catat Referensi

Setelah memiliki outline dan target selanjutnya mencari referensi sesuai dengan outline yang ada. Baik online maupun offline Usahakan referensi terkini dan teraktual

4.       Disiplin Waktu

Disiplin waktu kadang susah untuk dilakukan. Terkadang outline sudah bagus , target sudah ada, referensi sudah lengkap tapi dalam perjalanan kadang rasa jenuh dan malas itu datang.akhirnya berhenti menulis. Solusinya menentukan waktu tersendiri untuk menulis. Waktu tersebut bebas, yang penting waktu ternyaman untuk kita berkarya. Harus bisa mengatur Skala prioritas dan pembagian waktu

5.       Tulis Setelah Semua Selesai

Proses terakhir yaitu menuliskan isi buku kita sesuai outline yang ada. Dan pada saat menulis buku ini jangan terlalu terpaku buku kita harus terbit di penerbit mayor, jika seperti itu takutnya nanti akan kecewa jika hasil tidak sesuai dengan harapan. Nikmati saja alurnya, masalah penerbitan akan mengikuti

Lebih lanjut Bu Nora juga memberikan tips-tips lain dalam menulis seiring sesi pertanyaan yang dimoderatori oleh Bunda Kanjeng berjalan secara dinamis.

Untuk menghasilkan buku atau tulisan yang bagus dan menarik minat baca orang maka harus Banyak membaca dan menulis karena membaca dan menulis dua hal yang tak dapat dipisahkan. Dengan semakin banyak membaca semakin banyak diksi kita. Akhirnya tulisan kita juga semakin rencah ketika dibaca. Sedangkan untuk membuat tulisan buku yang menarik kita bisa mencari tema yang sedang tren  di google tren, dari situlah bisa melihat tema apa yang sedang tren untuk bisa dijadikan tulisan yang menarik

Tulisan-tulisan Mba Nora yang juga diabadikan di blog nya http://noraliapurwa.blogspot.com sejak saat kuliah terbungkus indah hingga membawa berkah, mulai dari karya pertama Biskuit Pena “Petai Cina”untuk Meningkatkan Gizi Anak Penderita Cacingan, berlanjut Karya Kedua “Mendulang berkah dari sampah” menyusul Karya Ketiga “Bisnis “Brownies Binang” sebagai upaya diversifikasi pangan. Sampai akhirnya Menerbitkan Buku-buku yang hebat di Penerbit Mayor. Karya – karya Mba Nora yang luar biasa terkemas manis dari hasil kebiasaan menulis.

Menulislah , karena dengan menulis dan berkarya adalah caramu untuk hidup seribu tahun bahan beribu-ribu tahun lagi (Noralia Purwa Yunita )

 

 

Etik Nurinto, S.Pd.SD

(Guru SDN Pabuaran Kabupaten Pemalang)

Selasa, 18 Agustus 2020

Pembelajaran Daring di Desa Terpencil


Sejak adanya wabah virus  corona melanda belahan dunia, tidak hanya Negeri Indonesia tercinta yang terkena dampaknya , Negara –negara di belahan dunia lumpuh saat Virus corona melanda. Dampak wabah virus corona sungguh luar biasa, melumpuhkan berbagai sektor perekonomian dan berdampak pada semua bidang termasuk bidang pendidikan, sehingga Kegiatan Pembelajaran yang biasa dilakukan menggunakan sistem tatap muka beralih menjadi Pembelajaran dengan sistem Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) alternatifnya Pembelajaran bisa  dalam jaringan (daring) , masyarakat lebih familier dengan sebutan pembelajaran online, pembelajaran Luar jaringan (luring) atau bisa kombinasi keduanya.

Pembelajaran daring atau online adalah pembelajaran dimana Guru dan Peserta Didik bertemu secara virtual dalam jaringan internet, tentunya fasilitasnya harus ada HP Android atau Laptop yang tentunya terhubung dengan jaringan internet karena tanpa semua itu pembelajaran daring tidaklah bisa terlaksana.

Sebagai seorang guru, harus mampu menyusun strategi pembelajaraan saat situasi pandemi karena Pembelajaran harus berjalan terus tak berhenti. Guru dituntut harus menguasai teknologi , kreatif dengan aplikasi dan bisa  berinovasi ,sedangkan siswa memilih aplikasi yang bisa dikuasai. Akan tetapi pembelajaran daring akan terkendala dengan satu kata yaitu “kondisi” . Kondisi dimana pembelajaran daring tidaklah bisa terjadi di sebuah desa terpencil, tertinggal yang tidak ada jaringan internet sama sekali

Hal itulah yang saya temui saat ini, tempat saya mengajar di Sekolah Dasar yang letaknya jauh dari perkotaan. Tepatnya di Desa Pabuaran Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang adalah sebuah Desa terpencil , Desa tertinggal di tengah hutan, Satu-satunya Sekolah Dasar di Kecamatan Bantarbolang yang sekaligus ternaung dalam satu gedung satu atap SMP Pabuaran sebagai alternatif lulusan SD tidak bisa melanjutkan ke SMP karena jaraknya yang jauh dari perkotaan

Ketika Pembelajaran Daring menjadi alternatif pembelajaran masa pandemi, jauh dari kecanggihan teknologi, lengkapnya infrastruktur sarana dan prasanana yang ada di daerah perkotaan dan mudahnya akses jaringan internet justru berbanding terbalik dengan keadaan di daerah saya yang terpencil dan tertinggal  dalam situasi pandemi saya tertantang untuk menemukan cara agar mampu membuat pembelajaran daring di daerah terpencil  dan tertinggal dengan segala keterbatasan sarana infrastruktur jaringan internet dapat berjalan walaupun jauh dari harapan. Setidaknya bisa mengkombinasi antara pembelajaran daring dan pembelajaran luar jaringan (luring). 

Berawal dari menyusun strategi , membuat ekosistem daring, yaitu kolaborasi guru, siswa dan orang tua atau walisiswa.

1.    Berkoordinasi dengan orang tua atau wali siswa bagaimana cara agar setiap siswa bisa memiliki Android, karena tanpa Android pembelajaran daring tidak dapat terlaksana. Kalaupun sudah memiliki HP Android pun dibutuhkan pulsa internet untuk bisa mengakses aplikasinya

2.   Mendata siswa dan orang tua siswa yang memiliki HP Android dan yang tidak memiliki HP Android dan membuat kelas parenting melalui Group WhatsApp, dimana orang tua bisa tergabung dalam satu group kelas belajar daring

3.   Hal yang paling sederhana dengan memanfaatkan WhatsApp Group. Aplikasi WhatsApp cocok digunakan bagi pelajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat simpel dan mudah diakses siswa.

4.    Mencoba membuat penangkap signal dengan memasang tiang –tiang yang tinggi dipasang antena dengan kabel penangkap signal yang dipasang di tempat strategis atau di rumah warga, kabel antena tersebut dililitkan ke HP Android atau modem wifi supaya bisa menangkap sinyal karena sehebat apapun Android tak bisa berfungsi untuk pembelajaran daring  kalau tidak ada signal sama sekal 

Usaha membuahkan hasil, dengan bantuan alat kabel antena yang dililitkan ke HP Android lambat laun signal mulai ada walaupun tidak kuat, setidaknya siswa dan orang tua bisa mencoba mengakses sehingga WA Group mulai hidup dan pembelajaran daring bisa berjalan dengan dibantu pengawasan dari orang tua atau wali siswa di kelas parenting.

Aplikasi WA yang sederhana bisa diakses dan efektif sedangkan aplikasi yang lain seperti Zoom, Google meet, Lark meeting, Talk fusion dan sebagainya belum bisa diakses karena terkendala jaringan signal yang tidak bagus di daerah terpencil dan tertinggal. Dalam situasi ini anak-anak jelas sangat senang bisa memanfaatkan teknologi yang baru mereka kuasai

Kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 di Daerah terpencil dan tertinggal ini tergantung jaringan internet , kalau cuaca buruk dan antena penangkap signal tidak berfungsi maka internet tidak bisa diakses. Dibutuhkan juga kerjasama semua pihak untuk memudahkan komunikasi orang tua dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara efektif.

“Ketertinggalan bukanlah halangan untuk tidak melakukan,” itulah yang menjadi motivasi agar pembelajaran daring bisa terlaksana sekalipun di daerah terpencil dan tertinggal , walaupun jauh dari harapan tetapi bisa ikut serta membangun Indonesia melalui dunia pendidikan dengan pembelajaran dalam jaringan yang efektif dan menyenangkan.

 

Etik Nurinto, S.Pd.SD

Guru SDN Pabuaran Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang

http://etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com

 WA : 083134609000

DIRGAHAYU INDONESIA

 

Senin, 17 Agustus 2020  adalah Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia . Hari dimana kita bercermin memandang sejarah dan mengapresiasi perjalanan panjang para pejuang yang telah membawa kita pada kemerdekaan sekarang. Tepatnya 17 Agustus 1945, Lagu Kebangsaan  Indonesia Raya menggetarkan pengibaran Bendera  Pusaka Merah Putih di langit Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, flora dan fauna yang tersebar di 17.000.000 pulau, yang dipersatukan oleh rasa cinta dan cita-cita serta  bangga akan persaudaraan atas nama Indonesia

Tema HUT ke-75 tahun kemerdekaan kali ini adalah "Indonesia Maju". Presiden Joko Widodo menjadikan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkelanjutan sebagai fokus penggunaan Anggaran Negara di Tahun 2020 ini untuk menjadikan Indonesia Maju. Beliau menekankan bahwa negara harus hadir dalam upaya pembangunan SDM Indonesia walapun ditengah krisis pandemi Covid-19 SDM Indoensia harus ditingkatkan terus agar memiliki daya saing dalam persaingan global. Tetap Menjaga kualitas mutu utamanya di sektor pendidikan baik formal maupun non formal. Oleh karena itu Kita sebagai Guru atau Pendidik ikut membangun Sumber Daya Manusia melalui penyelenggaran Pendidikan dengan sebaik-baiknya walaupun di masa pandemi yang melanda Negeri ini.

Dengan memperingati HUT Kemerdekaan RI ini semoga dapat lebih meningkatkan lagi jiwa patriotisme dan nasionalisme kepada tanah air tercinta, dan lebih meningkatkan semangat untuk bekerja dan belajar bagi para warga belajar, agar bisa berkontribusi untuk Negeri ,membuat negara tercinta kita ini bangga dan berjaya.Dengan rasa nasionalisme kita dapat menjalin kerukunan antar sesama, sehingga pembangunan negara ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan.

Menengok perjuangan gemilang menuju kemerdekaan 1945 dan perjalanan Republik selama 75 tahun ini. Dapat kita ambil hikmah dari sejarah, dan kita bisa membuat sejarah mengisi kemerdekaan  untuk masa depan dengan kepribadian, prestasi, bangga dan mencintai produk dalam negeri, dan membentengi diri dari pengaruh negatif luar negeri yang dapat merusak budaya  Indonesia tercinta.

Indonesia Maju, janganlah hanya slogan saja,tapi wujudkan dalam karya yang nyata. Peduli dan berbakti untuk Negeri. Sehingga bisa berkontribusi mengelola perjalanan Bangsa ini. Bergegaslah, bersiaplah, bawalah Indonesia kita ini ke puncak kecemerlangan baru dengan semangat baru yang menggebu. Bulatkan tekad untuk tetap semangat bersatu mewujudkan Indonesia maju melalui Pendidikan yang bermutu.

Selamat HUT Ke-75 Republik Indonesia

Dirgahayu Indonesia

 

Indonesia Merdeka

Indonesia Maju

Indonesia Jaya

Merdeka...merdeka !!

 

Etik Nurinto, S.Pd.SD

(Guru SDN Pabuaran Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang)

Minggu, 09 Agustus 2020

Untaian Inspirasi dari Kisah Mewujudkan Mimpi

 

Cikgu Tere : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor

 

“ Setiap orang mempunyai mimpi terbesar dalam hidupnya, namun tidak semua orang dapat mewujudkannya, hanya yang gigih berusaha dan tekun berdoa yang dapat mewujudkannya”  (Cikgu Tere)

Apa yang disampaikan oleh Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD yang lebih akrab disapa Cikgu Tere ini sungguh menginspirasi dan memotivasi Peserta Belajar Menulis Online PGRI Gelombang 15. Guru Muda yang Lahir di Kuningan, 13 September 1984 ini sungguh luar biasa. Kesuksesannya di dunia pendidikan dan literasi menuai banyak Prestasi. Pemilik blog www.cikgutere.com ini berbagi kisah pengalamannya dalam menulis buku , berkolaborasi dengan seorang profesor dan mewujudkan mimpi terbesarnya menerbitkan  buku di Penerbit Mayor.

Perjalanan mewujudkan salah satu mimpi terbesar Cikgu Tere dimulai saat Cikgu Tere tergabung di Group Belajar Menulis Gelombang 4 bersama Om Jay dan PGRI ,  tertantang oleh pemateri Prof. Richardus Eko Indrajit untuk menulis Buku dalam satu minggu menjadi penyemangat dalam kalbu, antusiasnya luar biasa saat Prof Eko melelang topik-topik bukunya , tertarik dengan satu Topik “Ubiquitous Learning” lalu mendaftar Namanya menjadi Penulis Buku  kemudian menyusun outline dan judul bukunya.

Cahaya keberuntungan bersinar saat Cikgu Tere mengajukan sebuah judul  “ Belajar Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka belajar” yang disambut hangat oleh Prof Eko dengan tambahan kata Ekosistem  yang akhirya menjadi Judul Buku yang keren “ Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar” dengan cover yang keren juga dari Prof Eko sebagai penyemangat guru-guru yang tergabung dalam group menulis buku dalam satu minggu.


Mimpi besar itu belum terwujud, terbesit rasa takut dan keraguan untuk dapat menyelesaikan Draft Buku dalam batas waktu satu minggu, dan semua peserta secara virtual bertemu  dan harus memprentasikan karya bukunya  satu persatu. Perasaan gelisah dan ragu bukanlah tanpa alasan, naskah buku Cikgu Tere dengan 3 Bab berisi 60 Halaman harus dipenuhi 100 Halaman dan paling sedikit berisi 5 Bab membuat naskah harus ditambah dengan  perbaikan agar menarik. Perbaikan lain juga pada jenis huruf , ukuran kertas, index dan daftar pustaka serta daftar isi otomatis. Disinilah Cikgu Tere kembali berjuang dan berkomitmen dengan waktu.

Usaha berperan ganda, ditengah-tengah kesibukan Cikgu Tere antara menjadi Guru juga seorang Ibu sekaligus penulis yang harus mampu membagi waktu . Menulis dalam ketenangan yang biasa dilakukannya saat malam dan saat bangun tidur sebelum beraktivitas ke dapur. Beruntung suami sangat mendukung sampai semua tulisan naskah selesai dalam batasan waktu yang ditentukan  untuk diserahkan ke Penerbit Mayor “Penerbit Andi”

Masih gelisah dengan naskah ,Cikgu Tere tidak bisa tidur di hari –hari penentuan takdir tulisan, sampai akhirnya usahanya membuahkan hasil yang manis, naskah Cikgu Tere diterima oleh Penerbit Andi dan Cikgu Tere menerima proof atau layout lembaran bukunya berikut lampiran surat perjanjian dengan Penerbit Andi. Buku bersejarah itu pun jadi siap terbit menjadi bukti bahwa peserta Belajar Menulis bisa menulis menerbitkan buku di Penerbit Mayor.


Perjalanan mewujudkan mimpi Cikgu Tere itu bukan tanpa rintangan, namun dengan kegigihan dan usaha  pada akhirya menghasilkan mahakarya yang luar biasa.

Mimpi itu laksana kunci untuk menaklukan semua rintangan di dunia, peliharalah mimpi itu dan segera bangun untuk mewujudkannya. (Cikgu Tere)

Kata Pengantar Buku The Power of Blogger Teacher

  KATA PENGANTAR Wijaya Kusumah, M.Pd. (Om Jay) Guru Blogger Indonesia Bulan Pebruari 2021 adalah bulan diadakannya Lomba Menulis PGRI, deng...