Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. PTK dilakukan sebagai upaya guru untuk merefleksi apa yang sudah dilakukan oleh guru untuk perbaikan pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran di Kelas.
PTK juga menjadi sebuah syarat
bagi guru ketika ia akan naik pangkat. Selain dijurnalkan, PTK dapat
dijadikan sebuah buku yang memiliki manfaat lain dan juga sebagai bahan
literasi bacaan. PTK yang akan dijadikan buku harus diubah terlebih dahulu
selayaknya buku yang lebik enak untuk dibaca, dan menarik. Dengan Buku yang
menarik pembaca akan lebih memahami pesan yang ingin disampaikan.
Ada beberapa trik atau cara
mudah mengubah PTK Menjadi Buku :
1.Ubah judul PTK
menjadi judul buku yang menarik
Judul PTK perlu kita ubah menjadi
judul buku yang menarik, tepat,singkat, padat, provokatif dan mudah diingat.
Dalam membuat judul, kita dapat lakukan dengan menulis topik terlebih dahulu,
kemudian dibuat menjadi lebih spesifik, menambahkan power words berupa kata benda misalnya rahasia, trik, kekuatan
keajaiban dan lain sebagainya. Bisa juga kata sifat seperti mudah, sederhana,
jitu, ampuh, gratis, cepat, penting dan lain sebagainya. Atau bisa juga dapat kita
gunakan kata kerja contohnya mendongkrak, melipatgandakan, melejitkan,
menyingkap dan lain sebagainya.
Misalnya judul PTK Penerapan Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas V SD Negeri 01 Pemalang Tahun Pelajaran 2020/ 2021. Judul ini
dapat diubah ke menjadi judul buku, misalnya : TPS Melejitkan Prestasi Belajar
Matematika
2.Ubah sistematika PTK menjadi
sistematika Buku.
Untuk BAB I yaitu Pendahuluan,
dalam PTK biasanya berupa latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan lain sebagainya. Ubahlah atau modifikasi dengan menambahkan hal-hal
seperti kondisi ideal yang diharapkan, permasalahan yang dihadapi dan solusi
atas permasalahan yang dihadapi. Untuk di buku, kita cukup memindahkan isi pada
latar belakang dengan menghilangkan bagian yang tidak diperlukan dan
menambahkan jika ada yang kurang.
BAB II kajian pustaka, pada PTK akan menjadi bagian kunci dalam buku.
Konversikan kajian teori menjadi Materi perlu dikembangkan dan dipertajam
sesuai dengan variabel yang diangkat. Penambahan kajian teori atau materi dan
pembahasan dapat meningkatkan manfaat buku sebagai referensi.
BAB III metode penelitian. Ini
tidak perlu diikutsertakan dalam buku. Karena kita perlu memahami bahwa buku
merupakan sebuah sumber rujukan atau sebuah referensi. Namun cukup jadikan
pengantar untuk Bab berikutnya
BAB IV laporan penelitian
berisi hasil hasil penelitian. Dalam buku dapat kita jadikan sebagai pemaparan
dalam pembelajaran, menggunaan media, penggunaan model atau metode. Pada bagian
ini alangkah lebih baiknya jika disertai dengan gambar atau foto. Kemudian
uraikan sintaks-sintaks pembelajaran secara rinci pada setiap siklusnya.
BAB V di dalam PTK berisi
pembahasan hasil penellitian. Sedangkan pada buku dapat dikonversi menjadi bab
dan dijelaskan secara rinci sesuai dengan variabel yang diangkat. Sertakan juga
grafik dan tabel, karena akan memudahkan pembaca untuk melihat apa yang kita
bahas. Grafik dan tabel akan memperjelas.
BAB VI penutup. Didalam buku
mungkin bisa menjadi bab enam atau tujuh, tergantung banyak pengembangan bab
pada outline sebelumnya. Kesimpulan dan saran yang ada pada outline laporan
penelitian dapat disertakan semua. Atau dapat dibuat narasi tentang pentingnya
variabel yang diangkat dalam penelitian. Outline dapat daftar pustaka dapat
langsung di pindahkan ke dalam buku. Kemudian ditambahan dengan daftar pustaka
yang baru dari hasil pengembangan materi
3. Ubah bahasa yang ada dalam PTK
Ubahlah bahasa dalam PTK agar
lebih luwes, tidak kaku dan mudah dipahami. Hindari kata-kata seperti
“peneliti” karena ini bukan lagi laporan penelitian tapi sudah menjadi buku.
Ubah juga penulisan bab atau sub bab, hidari penulisannya secara kaku. Lepaskan
penomoran bab dan sub bab dari tata aturan laporan penelitian.
4. Jangan
Menyajikan Data Mentah dan Nama Responden
Sebaiknya tidak menyajikan
uraian yang menampilkan data mentah dan nama responden. Ini sebaiknya
dikonversi menjadi grafik atau lebih bagus menggunakan metode frekuensi dengan
menggunakan rentang data.
5. Lengkapi dan
Kirim Ke Penerbit
Sebagai pelengkap dalam penerbitan dan untuk mendapatkan
nomor ISBN, lengkapi buku jadikan dalam 1 File word dengan urutan : judul, kata
pengantar, daftar isi (biasanya tanpa diberi nomor halaman), bab isi buku, daftar
pustaka, profil penulis, sinopsis. Jika
ingin desain cover sendiri maka bisa dilengkapi dengan cover. Namun biasanya dari
penerbit juga sudah menyiapkan desain cover buku yang akan diterbitkan.
Nah, itulah cara mengubah PTK
menjadi buku. Mudah bukan? Bagi para
guru yang sudah memiliki PTK tidak ada salahnya mencoba membuat buku dari PTK
yang sudah dilakukan . Kemudian ikuti langkah-langkah diatas dan kemudian
siapkan sumber lain sebagai tambahan dalam pengembangan materi buku agar Karya
Tulis Ilmiah atau PTK memiliki dua atau doble
manfaat , maka bukukanlah karya PTK tersebut, supaya bisa
dibaca oleh orang lain khususnya kalangan pendidik atau guru lainnya dari pada
berbagi file. Lebih baik PTK dibukukan, memiliki ISBN dan menjadi karya kita
yang tak lekang oleh waktu kebermanfaatannya. Selamat mencoba.
Artikel ini diikutkan Lomba Blog PGRI (tanggal 1 s.d 28 Pebruari 2021)
Nama Penulis :
ETIK NURINTO,
S.Pd.SD
NPA PGRI : 12120600251
No. WA : 083134609000
Guru SDN Pabuaran
Kecamatan Bantarbolang
Semangat pak berliterasi. Salam sukses
BalasHapusTerima Kasih Pak Hariyanto
BalasHapusTerima kasih banyak atas informasinya dengan ilmu yang sangat penting ini🙏
BalasHapusThanks, penjelasan yg padat dan jelas. . Sukses terus. . Semoga dgn membaca di blog ini, semakin banyak teman2 guru termotivasi untuk menulis
BalasHapus