Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh kualitas guru, jika guru berkualitas maka dapat dimungkinkan pendidikan akan berkualitas. Faktor utama baik dan buruknya layanan pendidikan adalah baik dan burukya guru. Guru adalah garda terdepan dalam layanan pendidikan .Oleh karena itu dibutuhkan guru yang berkualitas berkomitmen dengan kesungguhan guru sebagai insan pembelajar agar layanan pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Mengenai
Kriteria Guru yang Berkualitas , Menurut Prof. DR. Aief Rachman, M.Pd.,
kriteria Guru yang baik dan berkualitas ada tiga yang dikenal dengan Rumus 3A
yaitu :
1.
Attendance (kehadiran)
Seoarang
guru yang baik senantiasa hadir tepat waktu di kelasnya dan tanggungjawabnya
yang lain. Kehadiran guru merupakan prasyarat suksesnya pembelajaran. Guru yang
hadir di kelas dapat mengelola kelas hingga membimbing tiap individu.
Sebaliknya ketidakhadiran guru ditengarai sebagai awal mula gagalnya peserta
didik, karena guru yang absen adalah lalai dan kelalainnya menyebabkan siswa mengalami
defisit kegiatan pendidikan.
2.
Attitude (sikap)
Kondisi
kelas yang stabil tak sebatas lahiriyah saja, kondisi batin siswa yang tetap
terjaga fitrahnya merupakan bagian penting . Kehadiran guru sebagai figur orang
tua yang mempunyai attitude yang mulia bisa mempengaruhi sikap siswa. Lemahnya
attitude seorang guru bisa mengakibatkan sikap peserta didik yang menyimpang ke
arah negatif. Pemikiran, Sikap dan
perilaku guru akan menjadi contoh siswa. Oleh karena itu attitude guru yang
tidak baik sangat berbahaya bagi siswa.
3.
Achievement( Prestasi)
Hal yang
lebih baik lagi, ketika guru sudah memenuhi attendance dan memiliki attitude
mulai ,guru tersebut berprestasi . Guru yang berprestasi mempunyai pengaruh
besar pada lembaga maupu peserta didiknya. Prestasi seorang guru dapat
menginspirasi rekan kerja maupun siswa. Prestasi kerja juga dapat menumbuhkan
dan menularkan hasrat untuk berprestasi kepada yang lain.
Antara
Attendance, Attitude dan Achievemen itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Ketiganya saling berkaitan membentuk guru yang berkualitas
Kita tidak bisa mengatakan seorang guru
berprestasi apabila dirinya tidak pernah hadir di sekolah dan rawan berperilaku
buruk. Kita juga tidak bisa menyatakan seorang guru berperilaku baik apabila
sering absen karena ada keperluan yang menurutnya lebih prioritas. Namun kita
bisa memaklumi apabila seorang guru belum berprestasi meskipun telah senantiasa
hadir di kelas dan memiliki perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai
insan pendidik ( Arief Rachman)
Guru
berkualitas tidak hanya mengajar tetapi menjadi seorang pembelajar. Guru yang
menjadikan belajar sepanjang hayat. Selain itu guru berkualitas adalah Guru
yang bersungguh-bersungguh dalam mengerjakan sesuatu, mempunyai dorongan untuk
berprestasi, rasa ingin selalu belajar dan mengembangkan diri, berani
menyatakan kebenaran, rendah hati dalam menjalankan setiap sisi kehidupan,
optimis, dan sabar.
Guru yang
berkualitas selain memiliki kompetensi Abad 21 yaitu Kompetensi Pedagogik,
Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Profesional juga
disempurnakan dengan ketaqwaan karena dengan ketaqwaan ini akan menumbuhkan
benih rasa cinta kepada sesama, sehingga tidak hanya mengajarkan pengetahuan
akan tetapi mengajarkan dan menanamkan pendidikan sikap dan karakter. Ditangan
guru berkualitas pembelajaran akan berkualitas. Belajar memang bisa dimana saja
dan kapan saja tetapi Guru berkualitas tidak dapat digantikan oleh siapapun
atau alat apapun juga.
Untuk membangun pendidikan
yang bermutu,yang paling penting bukan membangun gedung sekolah,atau sarana dan
prasarananya melainkan harus upaya meningkatkan proses belajar mengajar yang
menyenangkan, mengasikkan , dan mencerdaskan. Kesemuanya itu hanya dapat
dilakukan oleh guru yang berkualitas.
Artikel
ini diikutkan Lomba Blog PGRI (tanggal 1
s.d 28 Pebruari 2021)
Nama Penulis :
ETIK NURINTO,
S.Pd.SD
NPA PGRI : 12120600251
No. WA : 083134609000
Guru SDN Pabuaran
Kecamatan Bantarbolang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar