Powered By Blogger

Rabu, 08 April 2020

Menulis Tanpa Ide

RESUME MATERI PERTEMUAN KE - 8
Belajar Menulis Online WA Group PGRI
Selasa, 7 April 2020  Pukul 19.00- 21.00

Menulis Tanpa Ide Bersama Om Bud



Nara sumber : Budiman Hakim (Om Bud)
IG budiman_hakim, Twitte @budiman_hakim, FB Budiman Hakim

Berikut Profilnya
Budiman Hakim mengawali karir sebagai copywriter di Advertising Agency, Leo Burnett, kemudian pindah ke Advertising Agency Ogilvy. Selanjuta membangun agency sendiri yang bernama MACS909 da menduduki jabatan sebagai Creative Advisor. Berbagai penghargaan banyak diraih baik itu di ajang festival periklanan lokal dan internasional. Sekarang ini Budiman Hakim lebih memfokuskan diri sebagai pengajar, baik itu di kampus, pengusaha UKM dan korporasi di Indonesia.  
Budiman Hakim sering dipanggil Om Bud

Menulis Tanpa Ide ? Apa Bisa?
Saya sendiri penasaran dengan Tema Materi Pertemuan ke 8 Belajar Menulis Online WA Group PGRI  kali ini ,yaitu  Menulis Tanpa Ide bersama Om Bud, Saya mengikuti dengan antusias ,Berikut Penjelasan Materi dari Om Bud:

MENULIS TANPA IDE sebenarnya adalah judul buku saya yang terbaru, dan materi yang akan saya bawakan adalah salah satu Bab yang terdapat dalam buku itu, jadi otomatis judul materi kita adalah MENULIS TANPA IDE. Bagaimanakah kita menentukan sebuah tulisan menarik atau tidak ?mudah saja, Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI pembacanya. Cara menilainya Cuma dengan 1 pertanyaan : Apakah buku kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak? Artinya ketika orang menangis atau tertawa , maka disitulah saat  tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya. Jadi kata kuncinya adalah EMOSI

Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah  cerita kita wajib memasukan unsur EMOSI dalam cerita itu . sayangnya pelaksanaanya ternyata tidak semudah itu. Ketika ingin menulis seringkali kita ngga punya ide. Orang-orang banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan Writers ‘block.

Nah untuk mengantisipasi hal ini ada dua hal yang bisa kita lakukan
1.       MEMANFAATKAN EMOSI
Caranya sangat sederhana, caranya tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari. Metode ini saya sebut dengan Cerpenting singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu. Dengan kata lain emosi kita tergugah, jadi tuliskan peristiwa tersebut Perlu dipahami benar , ya bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING.




Kalau kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama maka itu cerita penting. Kalau kalian bercerita tentang anak yang terpengaruh teman-temannya nyoba-nyoba narkoba maka itu cerita penting. Cerpenting haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut Cerpenting =Cerita Pendek tidak penting. Ceritanya bisa macem-macem.Cari cerita yang paling REMEH tapi bikin kita ketawa, marah , terharu, pokoknya semua rasa yang menggugah emosi  kita. Misalnya yang punya anak kecil pastinya ngakak ngeliat kelucuan anaknya, iya kan ?Atau kita lagi naik motor terus kehabisan bensin sementara kita juga lupa bawa duit karena gak sempet ke ATM, udah jauh-jauh dorong motor pas sampe ternyata mesin ATM nya rusak. Ngeselin, kan? TULISKAN! Atau kalian mau cerita horor waktu dikejar-kejar oleh kecoa terbang? Pokoknya pengalaman remeh apapun yang kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN . Terserah kalianlah apa yang mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan!

Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa?Kalau kita bisa menggugah emosi pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget. Jika sudah terbiasa menulis cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis.Ya pastilah, topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya.Gak usah mikirin apa gunanya tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan.

Kenapa menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi, jadi gak ada salahnya kita abadikan. Menulis itu persisi kayak memasak. Supaya tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu. Berikut beberapa contoh cerpenting yang pernah saya tulis.


Selanjutnya Om Bud memberikan dua Cerpenting yang menarik untuk dibaca, berikut  Cerpenting nya :

CERPENTING 1
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT

Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya.
“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan.
“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.
Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”
“Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya.
“Belom, sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”
Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”
“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”


Coba perhatikan cerita sederhana ini. Sama sekali gak penting. Lucu, kan?
Kalo mau kekinian, cerita ini bisa kita bikin versi videonya.  Maka jadilah konten menarik yang bisa kita posting di IG, Youtube dll.


CERPENTING 2
PERCAKAPAN DI SEBUAH BAR

Saat itu saya sedang berada di sebuah kafe dan duduk di bar bersama Boni. Karena home band yang main gak bagus, akhirnya kami memutuskan untuk ngobrol aja ngediskusiin band-band yang kami suka.
“Eh, Bon. Lo tau Superman is dead?” tanya saya.
Di luar dugaan Boni menjawab,
“Hah? Innalillahiiii….Kapaaan????” tanya Boni.
Hahahahahahaha…tentu saja saya ngakak abis mendengar omongannya.

Coba perhatikan cerpenting di atas. Gampang banget kalo mau dijadikan konten video. Luar biasa kan manfaat cerpenting?

Jadi mulai sekarang, setiap kalian tergugah emosinya, langsung dicatat. Simpan di laptop. Kumpulkan dalam satu folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’.Setiap kali kita butuh ide untuk menulis, kita tinggal buka folder itu. Inspiratif, kan? Kalo kita mau lebih peka terhadap apa yang terjadi pada kita sehari-hari, sebetulnya ada banyak yang bisa kita tuliskan menjadi cerpenting.


2.       MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide. Pernah kan kalian ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya."Ada lagi yang kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu." Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Saking banyaknya sampe saya curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA KEHIDUPAN. Kenapa demikian? Karena sepanjang pengalaman menulis, saya juga menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide.Dan setelah saya coba tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.

Bunyinya begini,:
 "JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU."

Persis sama kan formulasi kalimatnya?Ajaib, ya? Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menulis kalo belom ada ide?Sering kan kita ngedenger orang ngomong begini, 'Gue sih mau nulis tapi belom ada ide nih.'Nah, itu keliru. Itu salah. Salah besar!!!! Perlu saya tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING.Persoalannya, cara mancingnya gimana? Coba perhatikan sekeliling kalian.Lalu tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera. Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat.

Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.

Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia seorang penulis juga Saya menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya. Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini. Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu.Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.

Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu.Tapi sayangnya Kang Asep idenya lagi mandeg.Asep duduk di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya.Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di kamarnya.
Setelah itu dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya.
Benda-benda tersebut adalah :
1.       PRINTER
2.       KERTAS
3.       DINDING
4.       AC
5.       JAM
6.       LAPTOP
Setelah itu, Asep mulai mengetik. Dia menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi.
Dan beginilah hasilnya :

"PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong  yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."

Perhatikan semua benda yang dipilihnya ditulis dalam kapital.Teman-teman sekalian. Coba perhatikan baik-baik.Asep mengaku belum punya ide untuk menulis. Tapi dia telah memiliki sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar biasa, kan? Satu hal yang perlu dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN.Baru dari mata doang. Asep telah membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya. Padahal kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi. Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk membuat tulisan pemancing ide. Misalnya kentongan satpam komplek yang sedang memukul tiang listrik,  (pendengaran) bau Indomie yang sedang dimasak oleh teman kos-kosan kita, (penciuman) kopi yang ternyata sudah kadaluwarsa, (pengecapan) rasa jijik ketika seekor kecoak berjalan di atas kaki kita (perabaan) masih banyak lagi. Apa yang dilakukan Asep Herna di atas tentunya dapat dilakukan oleh kita semua. Meskipun belom punya ide. Nyalakanlah laptop kalian. Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di atas tuts seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis. Intinya adalah biasakan menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang.

Cara menulis seperti itu adalah cara untuk memancing ide datang.Ketika ide sudah terjaring barulah kita kemas menjadi tulisan yang menarik.Silakan kalian memperaktekkan metode ini.  Kalo bisa semua mencoba ya?Karena sebuah metode sulit dipahami kalo gak dipraktekin.

Setelah Asep mencoba ide tersebut, saya juga langsung ikut mempraktekannya.Masak yg bikin malah gak nyoba? Aneh banget dong...Seperti Asep, saya memandang ke sekeliling saya.Kemudian saya pilih 6 benda yang tertangkap pancaindera.Kalo bisa pilih 6 benda. Itu jumlah yang ideal. Kalo kurang takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar kita kebingungan sendiri karena kebanyakan.

Dan benda-benda yang saya pilih adalah
SEPATU TUA
KASUR
KULKAS
PINTU
HANDUK
PANCURAN

Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin cuma beberapa menit, terciptalah tulisan sebagai berikut ini:

Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….

Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih.Berlatih memang sebuah periode yang membosankan. Itu sebabnya metode ini saya ciptakan supaya proses latihan jadi menyenangkan.Kita seperti lagi melakukan permainan 6 kata. Situasinya fun tapi berpotensi menjelma menjadi tulisan yang berkualitas master piece.

Penjelasan Om Bud sangat menarik, dengan bahasa yang lugas dan apa adanya, tapi  mengena mudah dipahami, hanya saja materi yang disampaikan hanya bagian  dari buku “Menulis tanpa ide”  Karya Om Bud
Kesimpulannya  adalah :
1.       Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI pembacanya. ketika kita menulis sebuah  cerita kita wajib memasukan unsur EMOSI dalam cerita
2.       Mengatasi Writers block dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu memanfaatkan emosi dan  memancing emosi
3.       Tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari dengan Metode Cerpenting =cerita pendek tidak penting dengan menulis hal-hal yang remeh menjadi tulisan
4.       "Jangan menunggu ide datang lalu baru menulis. menulislah dulu maka ide akan datang padamu."
5.       Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.
6.       Metode permainan 6 kata dengan Tuliskan 6 benda di sekeliling kita,kemudian rangkai menjadi tulisan
7.       Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih.
 


 Diakhir penyampaian materi Om Bud menyampaikan bahwa materi ini hanyalah Bab bagian dari buku berjudul Menulis Tanpa Ide  kalau ada yang berniat membelinya, silakan hubungi penerbitnya lewat WA, namanya Andung di Nomor : 0816-523-773

Resume Oleh : ETIK NURINTO, S.Pd.SD
SDN Pabuaran  Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang

etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com

2 komentar:

Kata Pengantar Buku The Power of Blogger Teacher

  KATA PENGANTAR Wijaya Kusumah, M.Pd. (Om Jay) Guru Blogger Indonesia Bulan Pebruari 2021 adalah bulan diadakannya Lomba Menulis PGRI, deng...